Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Dikky Setiawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis sewa kendaraan segmen korporasi alias business to business (B2B) cenderung stabil selama periode Lebaran Idulfitri. Pebisnis rental di segmen ini mengandalkan kontrak sewa dengan jangka waktu menengah hingga panjang (mid-long term).
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mengamini kondisi tersebut. Corporate Secretary ASSA Jerry Fandy mengungkapkan kendaraan sewa ASSA ditujukan untuk segmen B2B dengan kontrak sewa antara satu tahun hingga empat tahun.
Dus, segmen rental kendaraan B2B ASSA tidak terpengaruh oleh periode Ramadan dan Lebaran. "Sehingga apabila terjadi penurunan jumlah pemudik yang mengakibatkan turunnya kendaraan sewa, tidak berdampak terhadap kinerja perusahaan," ungkap Jerry kepada Kontan.co.id, Selasa (25/3).
Baca Juga: Ini 9 Tips Sewa Mobil untuk Lebaran dengan Aman dan Nyaman
Jerry bilang, ASSA melayani penyewaan kendaraan, khususnya untuk B2B seperti perusahaan dan pemerintahan. Melalui ASSA Rent, bisnis rental kendaraan ASSA memiliki basis pelanggan yang cukup beragam, sehingga membantu mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu sektor.
"Penyewaan kendaraan yang dilakukan antara ASSA dengan customer korporasi secara umum dilakukan dengan jangka waktu tahunan guna memberikan kemudahan dalam pengelolaan operasional bagi kedua belah pihak," kata Jerry.
Sampai akhir tahun 2024, ASSA Rent memiliki sekitar 30.000 armada roda empat dan roda dua. ASSA memiliki 18 kantor cabang dan 22 kantor perwakilan yang tersebar di Indonesia (Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Papua).
Menambah armada
Dihubungi terpisah, General Manager Corporate Communications & Sustainability Mitra Pinasthika Mustika, Natalia Lusnita juga mengungkapkan momentum Ramadan dan Lebaran tidak berdampak signifikan terhadap bisnis rental kendaraan MPMX.
Melalui MPMRent, bisnis rental MPMX mengandalkan segmen B2B dengan jangka waktu kontrak mid-long term.
Natalia bilang, MPMX ingin menumbuhkan bisnis rental kendaraan, dengan meningkatkan jumlah armada yang tersedia untuk disewakan sebesar 4%-5% pada tahun 2025.
MPMX akan mengejar target tersebut sembari mempertahankan tingkat utilisasi rental pada 93% - 94%. Prioritas utama MPMRent di tahun 2025 adalah memperkuat posisi pasar dengan memperkokoh kehadiran di area yang sudah ada.
"Selain itu, berinvestasi dalam infrastruktur, serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, pengalaman pelanggan, dan retensi," kata Natalia.
Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Cetak Laba Bersih Rp 330 Miliiar di Tahun 2024
Dalam mencapai target tersebut, MPMX akan menjalankan tiga strategi. Pertama, mengintensifkan inisiatif pemasaran dan mempertahankan pipeline penjualan di berbagai industri, baik untuk pelanggan baru maupun yang sudah ada.
Kedua, meningkatkan ketersediaan unit dengan memperkuat bengkel internal dan
memperluas jaringan bengkel eksternal guna meningkatkan kapasitas rekondisi. Ketiga, memperkuat dan memperluas kehadiran pasar melalui cabang-cabang kami yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Dalam layanan pengemudi, kami mengharapkan jumlah pengemudi sewaan meningkat sebesar 10%-11%, didorong oleh tingginya tingkat okupansi mobil penumpang di berbagai industri, baik untuk pelanggan baru maupun yang sudah ada," terang Natalia.
Hingga Desember 2024, MPMRent memiliki sembilan Kantor Cabang & 20 Service Point yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Total armada MPMRent mencapai sekitar 16.000 unit mobil.
Selanjutnya: BSI Institute Proyeksi Perputaran Uang Selama Ramadan 2025 Capai Rp 1.024,97 Triliun
Menarik Dibaca: Resep Mangga Sagu yang Segar dan Creamy, Sajian Pencuci Mulut saat Lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News