Reporter: Vina Elvira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan pendapatan sebesar Rp 5,7 triliun. Angka ini menurun 10,62% dibandingkan Rp 6,35 triliun. Kemudian dari sisi laba kotor, ADHI mencetak laba kotor Rp 521,7 miliar.
Dari sisi bottom line (laba bersih), ADHI mencetak laba selama semester I-2024 sebesar Rp 13,8 miliar atau naik 11% dari laba bersih periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 12,4 miliar.
Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta menyampaikan kenaikan laba tersebut dikontribusi oleh proyek seperti jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, jalan Tol Yogyakarta-Bawen, dan Pembangunan Rumah Susun Polri dan BIN IKN-Penajam Paser.
“Peningkatan laba bersih ini mengindikasikan ADHI tetap mampu bertumbuh di tengah sentimen industri konstruksi yang kurang baik,” ungkap Rozi, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (31/7).
Baca Juga: Saham Adhi Karya (ADHI) Masuk Konstituen Indeks Pefindo i-Grade
Total aset ADHI pada semester I-2024 mencapai Rp 36,2 triliun. ADHI telah menurunkan utang usaha sebesar 14% dan utang bank & obligasi sebesar 20% sehingga Liabilitas ADHI pada semester 1 tahun 2024 tercatat Rp 26,9 triliun atau turun 14% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 31,3 triliun.
Kemudian ekuitas ADHI pada semester I 2024 sebesar Rp 9.2 triliun. Sedangkan dari sisi Net Cash Flow Provided by Operating Activites ADHI mampu membukukan nilai positif sebesar Rp 1 triliun, di mana dikontribusikan dari realisasi pembayaran LRT sebesar Rp 4,1 triliun dan pembayaran dari termin proyek-proyek yang dikerjakan perseroan.
“Pembayaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan likuiditas ADHI untuk mendukung percepatan penyelesaian proyek,” lanjutnya.
Dengan demikian, solvabilitas menunjukkan perbaikan dimana Rasio DER total dari tahun sebelumnya 3.41x menjadi 2.91x, rasio DER Interest Bearing Debt ADHI pun turut menunjukkan perbaikan dari 1.29x pada tahun sebelumnya menjadi 1.04x. Rasio solvabilitas merupakan tolok ukur kemampuan suatu usaha dalam melunasi utang atau pinjaman dalam jangka waktu tertentu, hal ini menunjukkan kondisi postur kinerja ADHI yang semakin sehat.
Baca Juga: Tol Solo-Yogyakarta Ruas Kartasura-Klaten Ditargetkan Tuntas Akhir Agustus 2024
Adapun, sampai dengan semester I-2024, ADHI telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 10,2 triliun.
Dalam mencapai target kinerja tahun ini, ADHI menerapkan prinsip Operational Excellence untuk memaksimalkan produktivitas pada proyek-proyek yang sedang dikerjakan oleh perseroan.
“Selain itu ADHI bersikap lebih cermat dan berhati-hati dalam pemilihan setiap proyek baru dengan memperhatikan skema pembayaran yang baik dan juga melakukan monitoring pembayaran proyek khususnya proyek-proyek besar untuk menjaga kas operasi tetap positif,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News