kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aneka Tambang (ANTM) terus cari cadangan emas baru


Minggu, 09 Juni 2019 / 15:39 WIB
Aneka Tambang (ANTM) terus cari cadangan emas baru


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM, anggota indeks Kompas100) masih melanjutkan aktivitas eksplorasi rutin di daerah eksplorasi emas yang mereka miliki. Direktur Utama Aneka Tambang, Arie Prabowo Ariotedjo menyampaikan pihaknya berencana untuk melakukan aktivitas operasi secara getol di area izin usaha pertambangan (IUP) eksplorasi di daerah Papua.

“Secara anorganik, saat ini kami juga melaksanakan kajian yang berkelanjutan terkait dengan strategi akuisisi aset tambang emas yang memiliki prospek yang baik,” ujarnya pada Kontan.co.id, Minggu (9/6).

Ia bilang, ANTM tengah melakukan kajian dan studi secara intens terhadap beberapa daerah prospek terkait dengan upaya mereka untuk meningkatkan portofolio emas.

Adapun beberapa kriteria tambang yang mereka lirik antara lain memiliki status legalitas yang clean and clear, memiliki profil cadangan dan sumberdaya emas yang baik, memiliki tingkat keekonomian operasi yang kompetitif dan telah berkembang dengan baik.

Hingga Desember 2018, tercatat cadangan logam emas ANTM setara dengan 19 ton logam emas dan sumberdaya setara dengan 42 ton logam emas. Pada tahun ini mereka menargetkan mampu memproduksi 2 ton emas.

Sebagai informasi, mereka memiliki tambang emas yang berlokasi di Pongkor, Bogor, Jawa Barat yang cadangannya sudah menipis. Tambang emas di Pongkor ini diproyeksikan akan habis pada tahun ini, namun kontrak eksplorasi di wilayah tambang Pongkor baru habis pada 2021.

Selain tambang emas Pongkor, ANTM juga memiliki tambang emas di Cibaliung, Pandeglang, Banten yang mulai beroperasi sejak 2010.

Ia belum dapat menyampaikan besaran investasi untuk kegiatan mencari cadangan emas baru tersebut, yang jelas secara keseluruhan ANTM sudah menyiapkan investasi untuk pengembangan, investasi pendukung operasional rutin perusahaan serta deferred expenses sebesar Rp 3,39 triliun.

“Hingga triwulan pertama tahun ini belanja modal perusahaan telah terserap sebesar Rp 377 miliar,” imbuhnya.

Meski tengah mencari cadangan emas anyar, ia mengaku saat ini ANTM fokus pada pelaksanaan proyek pengembangan hilirisasi ANTM terutama pada penyelesaian pembangunan pabrik ferronickel yang baru di Halmahera Timur, dalam catatan Kontan.co.ic, sampai Maret tahun ini realisasi fisik pembangunan pabrik Feronikel tersebut sudah mencapai 95%.

Ia menambahkan, selain itu ANTM juga melakukan pengembangan hilirisasi lainnya yaitu proyek smelter grade alumina refinery Mempawah dan pengembangan nickel pig iron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×