kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Vale Indonesia (INCO) serap capex US$ 45,77 juta pada kuartal I 2019


Minggu, 09 Juni 2019 / 14:54 WIB
Vale Indonesia (INCO) serap capex US$ 45,77 juta pada kuartal I 2019


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk masih fokus dalam melakukan kegiatan pemeliharaan guna meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Senior Manager Communication Vale Indonesia, Bayu Aji menyampaikan dengan adanya kegiatan tersebut emiten berkode saham INCO (anggota indeks Kompas100) ini merevisi target produksi nikel matte menjadi 71.000 hingga 73.000 metrik ton. Padahal pada tahun lalu target produksi mereka sebesar 75.000 ton.

“Tim operasi kami terus melakukan langkah-langkah untuk memantau dengan cermat kondisi tanur demi memastikan Perusahaan tetap dapat melanjutkan operasi dengan aman,” katanya pada Kontan, Jumat (7/5).

Hingga kuartal pertama tahun ini, mereka telah memproduksi 13.080 metrik ton nikel matte. Produksi pada kuartal pertama ini lebih rendah sekitar 36% ketimbang produksi kuartal 4 tahun 2018. Ia bilang, hal ini disebabkan adanya kombinasi aktivitas pemeliharaan yang telah direncanakan terkait dengan Larona Canal Relining, shutdown pabrik dan perbaikan tak terencana di tanur pelebur.

Ia menyampaikan pada kuartal kedua ini fokus INCO juga akan melakukan peningkatan terhadap main drive tanur pengering 2 yang merupakan salah satu program continuous improvement (CI).

“Selain itu akan ada improvement di electrostatic presipitator (ESP) tanur pengering 2 untuk memenuhi batas emisi sesuai ketetapan pemerintah,” ungkapnya.

Hingga Maret 2019, jumlah belanja modal yang terserap US$ 45,77 juta yang digunakan untuk beberapa proyek yang mereka jalankan, sedangkan total capex INCO pada tahun ini US$ 165 juta naik ketimbang capex tahun lalu sebesar US$ 83 juta.

Tak hanya digunakan untuk perawatan, INCO juga menggunakan capex untuk mengembangkan tambang di Blok Sorowako. “Sumber dana belanja modal menggunakan internal funding, dari operasional perusahaan,” imbuhnya.

Tahun ini INCO juga sedang mengatur rencana penambangan Blok Bahodopi di Sulawesi Tengah dan blok Pomalaa Sulawesi Tenggara. Nantinya INCO akan menjalin kerjasama dalam bentuk joint venture (JV) dengan perusahaan lain untuk melakukan penambangan di Blok Bahodopi dan Blok Pomalaa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×