Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) menyatakan kenaikan suku bunga acuan 6% oleh Bank Indonesia (BI) tidak terlalu mempengaruhi segmen pasar menengah ke atas.
Sekretaris Perusahaan Jaya Real Property Niken Larasati mengatakan, pihaknya hanya melihat suku bunga acuan tersebut sensitif untuk pasar menengah ke bawah.
"Sedangkan untuk segmen menengah ke atas seperti produk di Bintaro atau condominium lebih mature," jelasnya kepada kontan.co.id usai paparan publik di Jakarta, Jumat (31/5).
Ia melanjutkan bahwa suku bunga lebih berpengaruh pada segmen menengah bawah lantaran lebih end-user. Sedangkan untuk segmen pasar menegah atas ia menyebutkan banyak yang menggunakan metode pembayaran cash bertahap sehingga terkait suku bunga acuan tak menjadi halangan.
Untuk komposisi metode pembayaran yang diterima perseroan antara KPR atau KPA dengan cash bertahap Niken mengakui tidak hafal detilnya. Namun, ia mengungkapkan penggunaan metode pembayaran tersebut tergantung produk.
Ia mencontohkan untuk produk di Pasar Kemis yang mengarah end-user 90% metode pembayaran menggunakan KPR. Sedangkan untuk landed house atau condominium mayoritas menggunakn cash bertahap.
Pemerintah sendiri baru saja mengeluarkan kebijakan baru yakni kebijakan PPN. Namun, Niken mengakui selama kuartal I kemarin implementasi dari kebijakan tersebut belum terlihat dari penjualannya.
Sepanjang kuartal I emiten dengan kode saham JRPT ini telah mencatatkan marketing sales sebesar Rp 533 miliar. Adapun capaian tersebut tumbuh 9% dibandingkan capaian di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 490 miliar.
Adapun penyokongnya dari penjualan produk di Bintaro Jaya yang berkontribusi hingga 70%. Sedangkan produk barunya juga berada di kawasan Bintaro Jaya yakni U-House berkontribusi 35%. Asal tahu saja, untuk produk U-House perseroan mengembangkannya di atas lahan seluas 2,4 ha dengan unit yang ditawarkan sebanyak 143 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News