Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura I (AP I) mengubah skema pengembangan skema investasi Bandara Kulon Progo, sehingga PT Pembangunan Perumahan (PTPP) kemungkinan membatalkan investasi 40% porsi saham di proyek Bandara Kulon Progo, Yogyakarta ini.
Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Israwadi mengatakan konsep mitra bisnis yang menjadi konsep awal dalam pengembangan bandara saat ini sudah diganti dengan konsep pengadaan jasa kontraktor. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan. “Saat ini masih dalam tahap proses pengadaan jasa kontraktor, diharapkan awal Juli sudah dapat kontaktornya,” katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (20/6).
Israwadi menjelaskan, nantinya dalam konsep pengelolaan bandara dimungkinkan AP I akan bermitra dengan pihak pengelola bandara dunia yang dapat menarik trafik dan pelayanan. Sampai saat ini pengerjaan Bandara Kulon Progo ini mencapai 65% dalam proses pemasangan pagar batas lahan bandara, 84% pengerjaan persiapan, dan 85% untuk pengerjaan soil improvement dengan dynamic compaction.
“Untuk pekerjaan konstruksi airside dan landside, kami masih dalam tahap proses pengadaan kontraktor,” ujar Israwadi.
Dalam pembangunan proyek bandara ini AP I membutuhkan dana sekitar sekitar Rp 10,8 triliun. Perinciannya, proses konstruksi memakan biaya sekitar Rp 6,7 triliun dan pengadaan tanah memerlukan biaya Rp 4,1 triliun.
Sampai saat ini dana diperoleh dari pinjaman bank dan penerbitan obligasi. AP I menargetkan Bandara Kulon Progo beroperasi pada April 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
