Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN operator bandara, PT Angkasa Pura I (Persero) percaya diri mengarungi perjalanan bisnis pada 2023. Tingginya animo masyarakat untuk melakukan perjalanan udara membuat AP I yakin dapat meningkatkan kinerjanya pada masa depan.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menyampaikan, AP I telah melayani 39,87 juta pergerakan penumpang pada Januari-Juli 2023 atau meningkat 43% year on year (YoY) dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan pergerakan penumpang ini sangat terbantu oleh berakhirnya pandemi Covid-19 yang membuat mobilitas masyarakat menjadi lebih bebas.
"Kami proyeksikan pergerakan penumpang AP I mencapai 70 juta penumpang pada akhir 2023, jauh lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2022 yang sekitar 52 juta penumpang," terang Faik dalam media gathering, Rabu (30/8).
Baca Juga: AP I Catat Tingkat Pemulihan Penumpang Capai 87% Sepanjang Semester I
Sejumlah bandara utama seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai (Bali), Bandara Djuanda (Surabaya), Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar), hingga Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (Balikpapan) masih menjadi penopang utama kinerja operasional AP I.
AP I pun siap menampung lonjakan pergerakan penumpang tahun ini, mengingat sudah menjalankan ekspansi pengembangan kapasitas bandara sejak 2018 silam. Hal ini dilakukan mengingat beberapa tahun sebelum pandemi muncul, AP I dihadapkan oleh tantangan keterbatasan kapasitas di tengah tingginya permintaan perjalanan udara.
Tahun 2017 silam, kapasitas bandara-bandara kelolaan AP I masih di level 70 juta penumpang, sedangkan tahun 2023 kapasitasnya sudah mencapai 135 juta penumpang. "Ada 10 bandara kami yang sempat lack of capacity dan kini sudah dilakukan pengembangan kapasitas," kata Faik.
Baca Juga: 6 Bandara Angkasa Pura I Layani Kepulangan 106.779 Jemaah Haji ke Tanah Air
AP I juga optimistis jumlah penumpang yang melimpah akan selaras dengan peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Hingga akhir 2023, AP I menargetkan dapat mengantongi laba bersih Rp 1 triliun. Akhir 2022, AP I masih menderita rugi bersih senilai Rp 745 miliar.
Bersamaan dengan itu, pendapatan operasi AP I diprediksi mencapai Rp 8,66 triliun pada 2023, jauh di atas realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 5,96 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News