kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ANI dukung Pemda Bantaeng genjot proyek smelter


Kamis, 12 Maret 2015 / 20:29 WIB
ANI dukung Pemda Bantaeng genjot proyek smelter
ILUSTRASI. Sinopsis Omniscient Interfering View, variety show tentang kehidupan sehari-hari selebriti Korea saat tengah bekerja dan link nontonnya.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Asosiasi Nikel Indonesia (ANI) mengapresiasi semangat Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan untuk tetap melanjutkan proyek pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di kawasan Bantaeng Industrial Park (BIP). Meskipun saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) justru meragukan bakal terealisasinya pendirian sejumlah proyek pabrik logam nikel di sana.

Mag Faizal Emzita, Member of Board Director ANI mengatakan, program hilirisasi mineral yang sedang digalakkan oleh pemerintah masih rawan disusupi mafia tambang. Misalnya, untuk memonopoli perdagangan bijih nikel di dalam negeri.

"Nah, terkadang biang keroknya itu justru datang dari pemerintah pusat, dari oknum di Kementerian ESDM sehingga bisa memonopoli perdagangan bijih ke smelter," kata dia ketika dihubungi KONTAN, Kamis (12/3).

Seharusnya Kementerian ESDM mendukung program di Kabupaten Bantaeng dengan memberikan bantuan terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi daerah seperti Bantaeng.

Apalagi, daerah setempat sudah berani menjemput bola untuk mendatangkan investor agar Perekonomian Bantaeng bisa ditingkatkan dengan masuknya industri smelter.

"Peran ESDM harusnya menghapuskan peran mafia tambang yang hanya memperdagangkan bijih nikel ke smelter tanpa mau menanggung risiko investasi," ujar Faizal.

Dia menambahkan, pihaknya juga optimistis delapan smelter yang akan dibangun di Bantaeng bisa dapat direalisasikan sesuai dengan perencanaan. "Pak Nurdin Abdullah, Bupati Bantaeng sudah betul dengan mendorong pembangun industri nikel di sana," imbuhnya.

Sebelumnya, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah mensinyalir adanya oknum trader yang memiliki pengaruh kuat di Kementerian ESDM yang menggiring isu tidak adanya pasokan bijih nikel untuk smelter di kawasan BIP.

"Saya tahu pihak-pihak tersebut, mereka hanya ingin mendapat kesempatan menjadi trader dan memonopoli pasokan. Saya tentunya tidak memberikan, harus investasi dong membangun smelter di Bantaeng," kata Nurdin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×