kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Animo industri mobil listrik di tanah air semakin meningkat


Senin, 06 September 2021 / 17:53 WIB
Animo industri mobil listrik di tanah air semakin meningkat
ILUSTRASI. Mobil listrik. REUTERS/Mark Blinch


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri mobil listrik di Indonesia semakin semarak. Sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) telah menghadirkan beragam jenis mobil listrik mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hingga Battery Electric Vehicle (BEV). Adapun belakangan ini, juga muncul kabar beberapa pabrikan otomotif asal China akan membawa mobil listriknya mengaspal di Indonesia. 

Salah satu pemain yang sudah lama memasarkan mobil elektrifikasinya di Indonesia adalah PT Toyota Astra Motor (TAM). Asal tahu saja, TAM sudah mulai memasarkan kendaraan listrik di Tanah Air sejak 2009 melalui Prius HEV.

Sejak itu,  Toyota terus menghadirkan pilihan yang beragam dengan pilihan teknologi yang lengkap baik HEV, PHEV dan BEV, sehingga masyarakat bisa memilih teknologi mana yang sesuai dengan kebutuhannya. 

Gambaran harga mobil yang dijual TAM adalah sebagai berikut.  Toyota Camry Hybrid dibanderol dengan harga mulai dari Rp 849,5 juta, lalu disusul oleh Toyota C-HR varian Hybrid dengan harga kisaran Rp 546 juta dan Corolla Cross Hybrid senilai Rp 521,5 juta. Adapun untuk mobil listrik di bawah Lexus, UX 300 e yang sudah full battery dijual dengan harga Rp 1,24 miliar. 

Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM),  Henry Tanoto memaparkan, melihat perkembangan mobil listrik dari tahun ke tahun, TAM merasa teknologi elektrifikasi makin diterima dengan baik oleh pelanggan Indonesia. 

Baca Juga: Pasar mobil listrik Indonesia kian dilirik pabrikan mancanegara, ini kata Gaikindo

"Di tahun 2020, lebih dari 1.000 unit elektrifikasi TAM yang terjual. Dan bahkan di 2021 ini baru sampai pertengahan tahun saja pencapaiannya sudah lebih tinggi dari tahun kemarin. Secara total hingga saat ini sudah lebih dari 4.700 unit kendaraan elektrifikasi TAM yang terjual," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (6/9). 

Sementara untuk model yang paling diminati, Henry mengungkapkan, teknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV) masih menjadi kontributor penjualan terbesar. Selain memang karena teknologi ini masuk ke Indonesia lebih awal, juga karena pilihan modelnya saat ini lebih banyak.

Mengenai target penjualan, Henry tidak memerinci berapa pastinya unit yang akan dijual TAM dalam jangka menengah. Yang terang, pihaknya fokus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Indonesia terhadap kendaraan listrik. "Target ke depannya, tentu agar lebih banyak lagi pelanggan yang bisa menggunakan teknologi ini," kata Henry. 

Kendati penjualan mobil listriknya makin diminati, Henry bilang, Toyota akan tetap menghadirkan pilihan produk yang lengkap. Jadi tidak hanya membawa mobil listrik saja, tetapi TAM juga tetap fokus dalam menghadirkan mobil konvensional di Tanah Air. "Dengan ini, semua segmen pelanggan tetap bisa kami dukung," tandasnya.

Head of Marketing Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI), Julian Olmon mengatakan, pihaknya melihat potensi pasar mobil listrik yang besar dan akan terus bertumbuh di Indonesia karena didukung oleh pemerintah. 

"Di mana hal ini juga sejalan dengan visi Nissan untuk memperkaya kehidupan masyarakat melalui inovasi teknologi untuk mencapai zero emission melalui teknologi elektrifikasi," jelasnya kepada Kontan.co.id saat dihubungi terpisah. 

Baru-baru ini, pada Agustus 2021 lalu, Nissan meluncurkan mobil listrik terbarunya, All New Nissan Leaf yang menawarkan dua varian, one tone dan two tone berkisar Rp 649 juta hingga Rp 652 juta. Nissan varian two tone menjadi mobil termahal yang dijual NMDI di Tanah Air. "Saat ini mobil Nissan yang paling mahal adalah Nissan Leaf Rp 651 juta (two tone)," kata Julian. 

Julian mengatakan, antusiasme konsumen cukup tinggi dan menyambut baik akan kehadiran mobil ini. Catatan bagi calon pembeli, Nissan Leaf masih harus inden satu hingga dua bulan. 

Sebelumnya, Evensius Go, Presiden Direktur Nissan Distributor Indonesia dalam keterangan resmi (18/6) mengatakan lebih dari 500.000 konsumen di seluruh dunia telah beralih ke Nissan Leaf. Pihaknya yakin, The All-New Nissan Leaf akan mengubah cara konsumen mobil di Indonesia berkendara dan menikmati kehidupan. 

Selain Nissan Leaf, ada juga produk mobil listrik Nissan lainnya, yakni mobil hybrid Kicks e-Power yang diluncurkan pada September 2020 silam. Julian mengklaim, saat ini penjualan Nissan Kicks e-Power masih on track dengan rencana.  

Baca Juga: Bukan mobil listrik, CEO Volkswagen sebut mobil jenis ini adalah jagoan di masa depan

Sejumlah mobil listrik akan masuk ke Tanah Air 

Tersiar kabar,  WM Motor Technology Group Company Limited (WM Motor) melalui PT WM Motor Asia Pasifik (WMAP) yang membawa SUV listrik Weltmeister W5 atau biasa dikenal EX5 ke Indonesia.

Melansir dari laman resmi National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) atau asosiasi modifikasi dan aftermarket di Indonesia, pihak WMAP mengungkapkan akan penetrasi ke beberapa negara Indocina dan kepulauan pasifik. Jika sudah berjalan lancar dan terpola jumlah penjualannya, WMAP berencana melakukan lokalisasi produk di Indonesia. 

Melansir laman resmi WM Motor, penjualan kumulatif dari Januari hingga November 2020  WM EX5 di China, mencapai 20.000 unit atau meningkat hampir 30% yoy. Manajemen WM Motor mengklaim, EX5 menjadi mobil SUV listrik murni kelas A terlaris. Adapun, jika diakumulasi sejak peluncurannya di September 2018, penjualan WM EX5 ini telah melampaui 40.000 unit. 

Namun sayangnya, sampai dengan saat ini, pihak manajemen WM Motor Asia Pasifik belum memberikan penjelasan dan komentar kepada Kontan.co.id perihal rencananya yang akan membawa EX5 ke Indonesia. 

Selain WM Motor, pabrikan mobil listrik asal Tiongkok lainnya,  Chery Automobile Co Ltd juga akan memboyong mobil listriknya ke Tanah Air. Marketing Director of RHD Region Qin Gang mengatakan dalam 2—3 tahun ke depan, Chery akan merilis 5 model mobil termasuk seri SUV TIGGO PRO dan kendaraan listrik. 

Chery akan masuk ke pasar Indonesia dengan model operasional yang baru. Selain membuka cabang penjualan, Chery Group juga menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil Chery di Asia Tenggara. 

Honda selaku produsen mobil asal Jepang juga mulai gesit menggarap industri mobil listrik. Sebelumnya juga tersiar kabar bahwa paten desain Honda e sudah masuk dalam pangkalan data kekayaan intelektual Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Menurut rumor yang beredar, hal ini merupakan sinyal mobil battery electric vehicles (BEV) ini akan masuk ke pasar Indonesia. 

Namun pihak HPM meluruskan rumor ini. Business Inovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy menegaskan, pendaftaran paten desain adalah hal yang lazim dilakukan sebuah perusahaan untuk melindungi hak kekayaan intelektualnya secara global. "Karena itu, pendaftaran paten tidak selalu menandakan sebuah model akan dipasarkan di suatu negara," jelasnya. 

Kendati Honda masih belum membawa mobil listriknya ke Indonesia, Yusak mengatakan, Honda tetap melihat potensi pasar mobil listrik di Indonesia pada masa mendatang. Tentunya juga terkait dengan kesiapan konsumen dan infrastruktur pendukung elektrifikasi. 

Adapun, Billy menegaskan, saat ini Honda memiliki beberapa opsi teknologi mobil listrik dan pihaknya terus mempelajari berbagai regulasi dan kebutuhan konsumen agar dapat menentukan teknologi yang paling sesuai untuk Indonesia. 

Selanjutnya: Chery bersiap jadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil di asia tenggara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×