Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota holding pertambangan MIND ID, Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam melakukan diversifikasi pada tujuan ekspor produk turunan nikel mereka, yaitu feronikel, utamanya ke Korea Selatan, diikuti ke India.
"Kami melakukan diversifikasi, di mana tujuan pasar kami itu terdominasi oleh Korea Selatan. Dan juga ada komposisi yang menuju ke pasar di India," ungkap Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto S. Rudjito, dalam agenda Publik Ekspose, dikutip Jumat (12/09/2025).
"Jadi ini bagian dari strategi diversifikasi kami untuk meminimalisir risiko konsentrasi terhadap satu destinasi," tambahnya.
Dalam catatan Antam, pasar ekspor feronikel ke Korsel mengambil porsi sebanyak 40% dan India sebesar 26%. Sementara itu, China mengambil porsi 31%.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) Kembangkan Smelter Nikel untuk Bahan Baku Baterai EV
Adapun sepanjang paruh pertama 2025, produksi feronikel mencapai 9.067 ton, dengan penjualan mencapai 5.763 ton.
Dengan total nilai penjualan feronikel Antam mencapai Rp1,2 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 700 miliar.
Sementara itu, produksi feronikel Antam pada periode yang sama mencapai 9.067 ton, dengan penjualan mencapai 5.763 ton.
Secara keseluruhan, pada paruh pertama tahun ini, Antam mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 155% apabila dibandingkan dengan pendapatan perusahaan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 23,2 triliun.
Nikel, menempati posisi kedua sebagai sektor yang berkontribusi besar kepada pendapatan Antam. Yaitu sebesar 15% dari pendapatan perusahaan atau sekitar Rp 3,5 triliun.
Penyumbang terbesar pendapatan Antam masih berasal dari sektor emas, sebesar 84% atau senilai Rp 49,7 triliun.
Kemudian, disusul oleh sektor bauksit yang menyumbang 3% dari pendapatan Antam atau sekitar Rp 0,7 triliun.
Terkait dengan cadangan, Arianto mengatakan bahwa per Desember 2024, cadangan nikel tercatat mencapai hampir 500 juta wet metric ton (wmt), tepatnya 494 juta wmt, dengan sumber daya lebih dari 1,3 miliar wmt.
Di sisi lain, cadangan emas tercatat sebesar 805 juta dry metric ton (dmt) dengan sumber daya sebesar 5,583 miliar dmt. Untuk bauksit, Antam mencatat terdapat cadangan sebesar 198 juta wmt, dengan sumber daya sebesar 553 juta wmt.
Selanjutnya: Kemenperin Rilis Aturan Baru TKDN, Ini Poin Perubahan dan Insentif Bagi Industri
Menarik Dibaca: Promo JSM Hypermart 12-15 September 2025, Beli 1 Gratis 1 Sosis Kanzler-Belmeat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News