Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) melihat prospek yang baik untuk meningkatkan produksi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di tahun ini. Apalagi di tengah kabar negara India akan siap membeli olahan CPO asal Indonesia hingga 1,1 juta ton.
"Pada prinsipnya apabila benar India membeli produk olahan CPO Indonesia dalam jumlah besar tentunya akan sangat mendukung peningkatan permintaan CPO dari Indonesia," ujar Paulina Suryanti, Corporate Secretary PT Dharma Satya Nusantara Tbk kepada Kontan.co.id, Jumat (28/2).
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) masih kaji potensi omnibus law
Di tahun 2020, Paulina bilang perusahaan memang akan meningkatkan produksi CPO nya menjadi 700.000 ton. Angka tersebut naik hingga 14,7% dibandingkan realisasi produksi tahun lalu yang mencapai 610.000 ton.
Dari produksi di tahun 2019 tersebut, dua kebun baru yang diakuisisi perusahaan memberikan kontribusi sekitar 95.000 ton CPO atau setara 16% dari total produksi CPO perusahaan waktu itu. DSNG tercatat memiliki 10 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas produksi 450 ton CPO per jam.
Sementara untuk produksi Tandan Buah Segar (TBS) belum serta merta akan meningkat. Sebab produksi TBS merupakan hasil dari tanaman kelapa sawit yang dipengaruhi oleh banyak faktor penentu, salah satunya cuaca.
"Jika curah hujan di wilayah-wilayah tertentu rendah dapat menyebabkan turunnya produksi TBS," kata Paulina.
Adapun untuk TBS perusahaan memiliki kemampuan produksi sekitar 570 ton per jam.
Sekadar informasi pada tahun 2019, jumlah lahan tertanam DSNG mencapai 112.450 hektare (ha). Sebesar 90,53% adalah kebun yang sudah menghasilkan dengan umur rata-rata tanaman sekitar 9,9 tahun.
Baca Juga: Volume penjualan Dharma Satya Nusantara (DSNG) melesat 46% di tahun lalu
Di tahun ini pula, perusahaan masih tetap ekspansif dengan menyiapkan belanja modal sekitar Rp 800 miliar- Rp 1 triliun untuk tahun ini. Sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan PKS baru, penyelesaian pembangunan fasilitas Bio-CNG, penanaman baru, pembangunan infrastruktur dan juga modernisasi fasilitas pabrik di segmen usaha produk kayu.
Dari sisi segmen usaha produk kayu membukukan kenaikan volume penjualan untuk produksi panel sebesar 15% year on year (yoy) menjadi 97.000 meter kubik pada 2019. Nilai penjualan juga naik 13% yoy menjadi Rp 572 miliar di tahun kemarin.
Mengulik laporan keuangan kuartal-III 2019 penjualan bersih DSNG mengalami kenaikan 19% dari Rp 3,33 triliun di kuartal-III 2018 menjadi Rp 3,98 triliun di periode yang sama tahun sesudahnya. Namun beban pokok penjualan perusahaan terkerek naik, hal ini berimbas pada perolehan keuntungan perseroan dimana laba bersih mengalami penurunan dari Rp 206,43 miliar di kuartal-III 2018 menjadi Rp 63,09 miliar di kuartal-III 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News