Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) berhasil menumbuhkan kinerja top dan bottom line pada paruh awal tahun. Capaian ini utamanya didorong oleh kombinasi peningkatan volume dan tarif di lini bisnis utamanya, pelayaran.
Pada semester I-2025, SMDR berhasil mengantongi pendapatan sebesar US$ 379,08 juta, tumbuh 17,03% secara tahunan (YoY). Di sisi bottom line alias laba bersih malah pertumbuhannya lebih apik, yakni sampai 43,66% secara YoY menjadi US$ 43,80 juta.
Menurut Direktur Utama SMDR Bani Mulia, laju kinerja SMDR tersebut masih didorong oleh lini bisnis pelayaran. Tak heran, dalam periode ini memang terjadi kenaikan tarif angkutan pelayaran (freight rate) dan volume pengiriman sekitar 5% secara YoY.
Baca Juga: Jasuindo (JTPE) Genjot Penjualan Semester II Lewat Segmen Identitas dan Pembayaran
“Kombinasi peningkatan tarif dan volume menjadi motor utama peningkatan pendapatan dan laba Samudera di periode ini,” ungkap Bani kepada Kontan, Rabu (27/8/2025).
Dus pendapatan dari lini ini tumbuh 22,45% secara YoY menjadi US$ 246,73 juta. Tak hanya pelayaran, bisnis sewa kapal berbasis waktu juga mengalami peningkatan 65,02% secara tahunan menjadi US$ 40,55 juta.
Pelayaran memang menjadi bisnis utama SMDR dengan kontribusi hingga 65,09% dari total pendapatan periode ini. Namun, Bani bilang perseroan juga terus melakukan diversifikasi usaha baik untuk pelayaran non-peti kemas seperti kapal curah, kapal LNG, dan tanker, maupun bisnis lainnya seperti pengembangan pelabuhan dan logistik.
Maklum, bisnis pelayaran banyak bergantung dengan aktivitas ekspor-impor, sementara iklim dagang global diselimuti ketidakpastian sejak awal tahun. Pun Bani mengaku, gegara itu perseroan memasang target konservatif untuk tahun ini.
Namun, ia memastikan realisasi kinerja SMDR pada semester I-2025 sudah berhasil melampaui target yang ditetapkan perseroan. Bani tak menyatakan secara gamblang target yang dimaksud, tetapi ia bilang hasil positif itu berhasil dicapai dengan upaya efisiensi operasional dan optimalisasi armada.
Lagipula, SMDR diuntungkan dengan berbagai perjanjian dagang bilateral antarnegara yang diteken Indonesia dengan sejumlah negara. Sebut saja IEU-CEPA dan Peru-CEPA. Bani memastikan iklim dagang antarnegara yang kian positif ini bakal menjadi katalis positif bagi kinerja perseroan di paruh kedua tahun.
“Perjanjian dagang diharapkan mendorong permintaan pengiriman barang. Melalui kontainer, hampir semua jenis barang dapat dikirim, mulai dari tekstil, elektronik, otomotif, produk konsumsi, hingga produk-produk e-commerce,” jelas Bani.
Sebagai informasi, SMDR menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 500 miliar tahun ini. Capex dialokasikan untuk pengembangan bisnis, yakni pembelian kapal, pembangunan Galangan Samudera Madua, pengembangan pelabuhan, termasuk pelabuhan Patimban, dan pengembangan bisnis logistik lainnya.
Baca Juga: Ini Pertanda Korporasi Menahan Ekspansi dan Belanja Pemerintah Masih Sepi
Selanjutnya: Tiga Perusahaan China Ini Dituduh Bantu Intelijen dalam Operasi Peretasan Global
Menarik Dibaca: Ini Manfaat Skin Fasting dan Cara Melakukannya dengan Benar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News