Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mengaku, kondisi pasar batubara saat ini sangat menantang akibat fluktuasi harga batubara dan pandemi Covid-19. DEWA pun terus berkomunikasi dengan para pelanggannya untuk mengatasi dampak tantangan bisnis tersebut.
Corporate Secretary DEWA Mukson Arif Rosyidi mengatakan, kontrak jasa pertambangan yang ada saat ini membatasi risiko kerugian dan juga potensi keuntungan dari fluktuasi harga batubara, sehingga perusahaan relatif dapat menjaga marjin keuntungan.
Baca Juga: Kontraktor tambang kecil relatif lebih mudah terdampak efek penurunan harga batubara
Risiko atas penurunan harga batubara pun sejatinya ditanggung oleh pelanggan. Begitu juga dengan potensi keuntungan yang diraihnya.
“Meski demikian, kami bersama klien dapat melakukan pembicaraan untuk penyesuaian harga dengan tetap menjaga kepentingan antar kedua pihak,” ungkapnya, Kamis (16/7).
DEWA sebenarnya tidak memiliki strategi khusus untuk menyiasati dampak penurunan harga batubara yang terjadi belakangan ini, karena strategi yang telah diimplementasikan dinilai masih relevan untuk mengantisipasi kondisi pasar dalam beberapa waktu ke depan.
Strategi tersebut di antaranya menjaga dan meningkatkan produktivitas operasional secara berkelanjutan sehingga tercapai biaya yang efektif dan efisien, aktif mencari inisiatif penghematan biaya operasional maupun non-operasional demi menjaga daya saing di industri.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) diyakini masih bisa bertahan di tengah kemerosotan harga batubara
Selain itu juga mencari alternatif dalam merawat dan menjaga kinerja alat berat agar terjadi keseimbangan yang baik antara biaya dan performa alat.