Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mencatat, dalam sebulan terakhir ada sembilan kecelakaan kapal laut.
Bobby Mamahit, Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, mengatakan, pihaknya dapat mengetahui kecelakaan tersebut dari telegram yang dikirimkan pihak kapal. Telegram tersebut dikirimkan terkait keselamatan dan keamanan pelayaran.
"Kecelakaan itu terjadi karena ada keadaan cuaca ekstrem yang terjadi," ungkap Bobby kepada wartawan, Senin malam (30/7).
Merujuk data dari Sekretariat Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, ada 26 telegram yang dikirimkan terkait keselamatan dan keamanan pelayaran.
Telegram tersebut dikirimkan dalam periode 27 Juni - 24 Juli 2013. Dari 26 telegram tersebut, ada sembilan kejadian yang terkait kecelakaan. Berikut sembilan kecelakaan kapal laut tersebut:
1) Pada 3 Juli 2013 dengan Nomor Telegram 163/VII/DN-13 dilaporkan tenggelamnya Kapal Motor (KM) Karya Satu dengan posisi 135 mil dari Pelabuhan Saumlaki.
2) Pada 3 Juli 2013 dengan Nomor Telegram 164/VII/DN-13 dilaporkan kecelakaan kapal kandas KM Binaiya di alur masuk sungai Kapuas Pontianak.
3) Pada 10 Juli 2013 dengan Nomor Telegram 170/VII/DN-13 dilaporkan kapal tenggelam tapi tidak dilengkapi dengan penjelasan.
4) Pada 16 Juli 2013 dengan Nomor Telegram 175/VII/DN-13 dilaporkan kapal tenggelam KM Pemudi di perairan Laut Banda, 10 mil barat laut Pulau Tual.
5) Pada 16 Juli 2013 dengan Nomor Telegram 178/VII/DN-13 dilaporkan kapal tenggelam KM Putri Rakatua di sekitar Pulau Sangiang.
6) Pada 19 Juli 2013 dengan Nomor Telegram 179/VII/DN-13 dilaporkan kapal kandas KMP Dharma Kartika I di Perairan Karang Topopela.
7) Pada 19 Juli 2013 dengan Nomor Telegram 181/VII/DN-13 dilaporkan kapal tenggelam tapi tidak dilengkapi dengan penjelasan.
8) Pada 23 Juli 2013 dengan Nomor Telegram 185/VII/DN-13 dilaporkan kecelakaan kapal kandas KM Kumala Bakti.
9) Pada 24 Juli 2013 dengan Nomor Telegram 188/VII/DN-13 dilaporkan kapal tenggelam KM Bintan Jaya di sekitar perairan Pulau Ambang Galang.
Berkaca pada kecelakaan tersebut, dalam rangka penanganan musibah pelayaran angkutan laut pada mudik Lebaran tahun ini, Ditjen Perhubungan laut membentuk tim gerak cepat (quick response) di setiap Kantor Kesyahbandaran Utama, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kantor Pelabuhan, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan dan Kantor Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai.
Tugas tim ini untuk memastikan kesiapan penanggulangan musibah pelayaran yang meliputi prosedur, personil, peralatan dan bahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News