kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi virus corona, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) revisi target penjualan


Kamis, 02 April 2020 / 17:12 WIB
Antisipasi virus corona, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) revisi target penjualan
ILUSTRASI. Ilustrasi penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakasa


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) cenderung berhati-hati mematok pertumbuhan bisnisnya untuk tahun ini. Selain tren penjualan yang menyusut di awal tahun, wabah virus corona juga berpotensi mempengaruhi serapan pasar semen perusahaan.

Antonius Marcos, Corporate Secretary INTP mengatakan, selama periode Januari hingga Februari 2020 curah hujan tinggi memainkan peranan akan perlambatan konsumsi semen. "Awal tahun terjadi banjir, serta pada perkembangannya muncul pandemi Covid-19 hal ini turut mempengaruhi volume penjualan," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4).

Lebih lanjut, Antonius bilang, pandemi vrius corona kali ini menurunkan pertumbuhan industri secara umum turut berdampak pada volume penjualan, di mana pada periode Januari-Februari ini volume penjualan INTP sekitar 2,8 juta ton. 

Baca Juga: Volume penjualan Semen Indonesia (SMGR) turun 5,88% pada Februari 2020

INTP mengakui bahwa perolehan tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, hanya saja Antonius belum memberikan detail angka penurunan tersebut.

Adapun demi mengantipasi perkembangan dari virus corona di Indonesia, manajemen memperkirakan akan berimbas terhadap pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur maupun properti. Padahal proyek fisik tersebutlah yang selama ini merangsang konsumsi semen di dalam negeri

Dengan pertimbangan ini, manajemen INTP secara hati-hati merevisi target volume penjualan perusahaan sekitar 1%. Angka tersebut tergolong konservatif dan cenderung lebih rendah dibandingkan target dicanangkan pada awal tahun yang masih berkisar 3%-4%.

Asal tahu saja, volume penjualan semen INTP sepanjang tahun lalu tercatat sekitar 18,1 juta ton. Perusahaan mengatakan, kenaikan volume penjualan di tahun lalu tergolong kecil dibandingkan tahun sebelumnya, yakni ada pertambahan 100.000 ton dibandingkan tahun 2018.

Semakin cepat wabah ini berlalu, maka bisnis semen INTP diperkirakan masih tetap tumbuh hingga akhir tahun. "Kami berharap di semester kedua, pandemi ini sudah reda dan pasar kembali pulih," sebut Antonius.

Sementara itu, tahun lalu, INTP mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 15,94 triliun atau tumbuh 4,9% dari realisasi tahun 2018 sebesar Rp 15,19 triliun. Penjualan semen kepada pihak ketiga masih menjadi kontributor utama dengan torehan Rp 14,09 triliun atau 88,3% dari pendapatan total INTP.

Disusul dengan penjualan beton siap pakai sebesar Rp 1,68 triliun sekitar 10,53% dari total revenue dan sisanya merupakan penjualan agregat serta penjualan semen ke pihak berelasi. Dari sisi penjualan, emiten semen ini berhasil menjual 18,1 juta ton semen sepanjang 2019 atau sedikit lebih tinggi dari realisasi tahun 2018 yang mencapai 18 juta ton.

Baca Juga: Kinerja moncer di tengah oversupply, ini rekomendasi saham Indocement (INTP)

Di sisi lain, perusahaan juga berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 3,5% menjadi Rp 10.44 triliun. Meski demikian, beberapa beban tercatat naik seperti misalnya beban usaha naik menjadi Rp 3,5 triliun dan beban operasi lain yang naik menjadi Rp 147,54 miliar.

Terlepas dari hal tersebut, efisiensi terus digalakkan perusahaan. Sehingga perusahaan berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp 1,83 triliun pada tahun itu atau melejit 60,26% year on year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×