kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ANTM gandeng Ocean Energy garap pabrik nikel


Jumat, 27 Maret 2015 / 19:39 WIB
ANTM gandeng Ocean Energy garap pabrik nikel
ILUSTRASI. Pemerintah telah menetapkan harga tiket kereta cepat Whoosh Rp 300.000.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) akan menggarap pabrik nickel pig iron (NPI) senilai US$ 280 juta di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Untuk menggarap proyek itu, ANTM menjalin kerja sama dengan Ocean Energy, perusahaan dari Singapura yang bergerak di bisnis perdagangan minyak mentah, minyak olahan, dan produk kimia.

Tato Miraza, Direktur Utama ANTM mengatakan, kerja sama ini diteken oleh anak perusahaan ANTM, PT International Mineral Capital. "Kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan nilai cadangan nikel Indonesia yang besar," ujarnya, di Jakarta, Jumat (27/3).

Nantinya, pembangunan pabrik NPI ini akan dilakukan dalam dua tahap. Pabrik ini diestimasikan bakal memproduksi 300.000 metrik ton NPI secara keseluruhan. Perjanjian ini juga mencakup pengembangan proyek baja nirkarat. Nantinya, pendanaan proyek akan berasal dari Ocean Energy.

ANTM juga mendapat dukungan teknologi dari Taizhou Yong Xing Alloy Material Technology Co., Ltd dari Tiongkok. Perusahaan ini bergerak di bisnis peleburan logam dan memproduksi baja nirkarat.

Tahun ini, ANTM menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2,3 triliun. Mayoritas belanja modal itu bakal digunakan untuk penyelesaian Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP).

Proyek ini akan mendongkrak kapasitas produksi nikel pabrik Pomalaa dari 18.000-20.000 ton per tahun menjadi 27.000-30.000 ton per tahun. Delapan tahap proyek tersebut diharapkan sudah bisa selesai pada Oktober 2015.

Namun, dana capex itu kemungkinan masih akan bertambah karena ANTM bakal mendapat kucuran dana dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 3,5 triliun. Belanja modal juga digunakan untuk menyelesaikan pabrik anode slime di Gresik, Jawa Timur senilai US$ 40 juta.

ANTM sendiri memiliki tiga proyek smelter yang akan dikebut. Nilai investasi proyek smelter tersebut mencapai US$ 3,34 miliar atau sekitar Rp 40 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×