kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Antrean BBM bersubsidi terpisah dengan nonsubsidi


Selasa, 18 Januari 2011 / 14:49 WIB
Antrean BBM bersubsidi terpisah dengan nonsubsidi


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah terus menggodok kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (bbm) bersubsidi. Yang teranyar, pemerintah lewat Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) minta kepada PT Pertamina untuk memisahkan jalur antara BBM bersubsidi dan bbm nonsubsidi.

"Supaya tidak terjadi salah jalur diberi warna atau tanda supaya memudahkan konsumen mana yang subsidi dan mana yang tidak," ujar Dirjen Migas, Kementrian ESDM, Evita Herawati Legowo, Selasa (18/1).

Vice President Communication Pertamina Moch Harun mengatakan, Pertamina akan memenuhi permintaan pemerintah tersebut. "Itu tidak masalah karena kita sudah menyiapkan jalur khusus untuk BBM subsidi dengan tandanya," kata Harun.

Seperti diketahui, pemerintah mulai tahun ini akan menerapkan kebijakan pembatasan BBM subsidi. Tujuannya untuk penghematan. Awalnya, kebijakan ini akan berlaku mulai Januari 2011. Namun, karena desakan dari DPR, kebijakan ini mundur pada April 2011.

Pemerintah meminta kepada Pertamina untuk memperkuat infrastruktur pom bensin untuk mendukung kebijakan ini. Pertamina akan memperbanyak pom bensin yang menyediakan Pertamax. Selain itu, pemerintah juga sedang membahas mekanisme pembatasan subsidi BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×