Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Angkasa Pura I (Persero) belum mau memanfaatkan pinjaman Rp 5 triliun yang disediakan oleh Bank Mandiri untuk melakukan ekspansi usaha. Alasannya, saat ini uang kas internal perusahaan masih membiayai proyek-proyek perusahaan.
Handy Heryudhitiawan, Corporate Communication Angkasa Pura I menjelaskan, pihaknya sepanjang tahun mengerjakan 5 proyek pengembangan bandara dengan nilai proyek lebih dari Rp 7 triliun. Dia bilang, kelima bandara itu dibiayai dari kas internal.
"Kami memang ada standby loan Rp 5 triliun dari sindikasi bank yang dipimpin Bank Mandiri. Tetapi kami belum digunakan karena kas internal kami cukup," tegas Handy kepada wartawan di Restoran Pondok Laguna, Jakarta, Kamis (11/4).
Perlu diketahui, tahun ini, AP I memiliki program untuk pengembangan lima bandara, yakni:
Bandara Ngurah Rai
Bandara yang berada di Denpasar, bali ini menelan investasi sebesar Rp 2,8 triliun dan ditargetkan selesai dibangun pada Juli 2013.
Bandara Sepinggan
Bandara yang berlokasi di Balikpapan ini menelan dana proyek sebesar Rp 1,8 triliun. Bandara ini ditargetkan rampung Juli 2013 dan beroperasi Oktober 2013.
Bandara Ahmad Yani
Bandara yang berlokasi di Semarang ini dikembangkan dengan nilai proyek Rp 1,1 triliun. Ditargetkan pembangunan fisik selesai pada tahun 2015.
Bandara Juanda
Pengembangan bandara yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur ini menelan dana Rp 546 miliar. Bandara ini ditargetkan rampung pada Oktober 2013 dan beroperasi pada November 2013.
Bandara Syamsudin Noor
Pengembangan bandara andalan di Banjarmasin ini menelan dana investasi sebesar Rp 1,2 triliun. Saat ini, proyek bandara ini masih terkendala masalah lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News