Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Walaupun Lion Air sudah mendapat izin mendirikan hanggar di area Angkasa Pura I di Manado, kan tetapi keduanya belum menyepakati kerja sama bisnis.
Farid Indra Nugraha, Sekretaris Perusahaan AP I menyatakan, pihaknya sudah menyetujui Lion Air membangun akses jalan (taxyway) untuk hanggar pesawat yang menggunakan lahan Angkasa Pura I di bandara Sam Ratulangi, Manado.
"Secara teknis belum dibahas. Apakah lahan AP I yang digunakan itu akan disewa, atau mungkin joint venture. Jadi pembagian bisnisnya belum jelas," kata Farid kepada KONTAN, Rabu (1/5).
Farid menjelaskan, bukan hanya kerja sama bisnis saja yang belum jelas, tetapi juga terkait pembangunan hanggar pesawat juga belum jelas.
Sebab, rencana pembangunan tersebut belum dibuatkan studi kelayakannya atau feasibility study. "Dalam sebulan ke depan, kami akan bertemu dengan Lion Air untuk membahas itu, semua terkait esensi dari perjanjian yang dibuat," kata Farid.
Menurut Farid, pembangunan hanggar Lion Air tidak hanya menguntungkan Lion Air saja, tetapi juga akan menguntungkan bagi AP I. "Jadi bukan Lion Air saja yang untung 100% atau AP I saja yang untung 100%, namun keduanya untung," jelas Farid.
Sebelumnya, Tommy Soetomo, Direktur Utama AP I bilang, pihaknya hanya meminta kerjasama bisnis yang saling menguntungkan untuk kedua belah pihak.
"Kabar yang beredar kami meminta saham itu tidak benar. Kami meminta kerjasama bisnis saja, win-win solution, seperti membayar fee," jelas Tommy kepada KONTAN sebulan yang lalu.
Sebagai informasi, Rusdi Kirana, Presiden Direktur Lion Air berencana untuk membuat hub di Manado yang akan menghubungkan penerbangannya dari Jepang, China, Korea, dan Taiwan.
Lion Air pun tak hanya berencana membantu membangun bandara yang bisa menghubungkan berbagai negara, tetapi juga ingin membuat layanan menyeluruh di bandara itu, termasuk ground handling, cargo handling, dan infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News