Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Batubara Indonesia (APBI) menyambut baik kehadiran aplikasi baru berbasis digital untuk data produksi dan penjualan sektor mineral dan batubara. Namun, mereka juga mewanti-wanti agar keamanan data harus dijaga oleh pemerintah.
Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia, adanya aplikasi berbasis online ini dinilai positif untuk meningkatkan pengawasan dan mendorong keterbukaan. Hanya saja, Hendra menggaris bawahi soal komitmen pemerintah untuk melindungi data-data dari perusahaan yang telah meng-input ke aplikasi tersebut.
“Ini juga mendorong transparansi penerimaan negara dari industri ekstraktif. Tentu pemerintah dalam hal ini juga harus berkomitmen untuk melindungi data-data tersebut,” ujarnya.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebut, aplikasi MOMS ini juga memang bertujuan untuk memperbaiki data penjualan, khususnya ekspor minerba agar pengawasan bisa berjalan lebih akurat. Lewat MOMS, katanya, pemerintah bisa mengetahui kemana perusahaan melakukan ekspor, dijual ke negara mana, kepada siapa, berapa volumenya, kapan waktu penjualannya, hingga menggunakan kapal apa.
Aplikasi ini sendiri bisa diakses baik secara internal maupun eksternal high level leader perusahaan. Sedangkan untuk publik, aplikasi ini hanya bisa diakses pada dashboard-nya saja. "Benar (memperbaiki data ekspor) itu yang ingin kita lihat. Untuk dashboard bisa diakses publik, tapi untuk data di dalam tidak bisa, itu rahasia perusahaan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News