kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APBI: Banyak faktor yang jadi pertimbangan investor lakukan eksplorasi tambang


Senin, 16 Maret 2020 / 21:29 WIB
APBI: Banyak faktor yang jadi pertimbangan investor lakukan eksplorasi tambang
ILUSTRASI. Alat berat atau dump truck pama persada mengeruk dan membawa batubara di pertambangan PT Adaro Indonesia ditambang Tutupan Tabalong Kalimantan Selatan (19/6). APBI menyebut ada banyak faktor yang jadi pertimbangan investor lakukan eksplorasi tambang.Pho K


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menyatakan bahwa pemerintah tengah menyusun regulasi untuk mendorong eksplorasi. Yaitu dengan kewajiban bagi perusahaan-perusahaan Minerba untuk menyediakan dana eksplorasi dan melakukan kegiatan eksplorasi sesuai dengan proporsi cakupan wilayah pertambangan yang dimiliki.

"Setiap hektare alokasinya dihitung. Nanti kita punya patokan, perusahaan menyediakan budget berapa, wajarnya seperti apa. Prinsipnya, perusahaan harus menyediakan biaya eksplorasi untuk wilayahnya," terang Bambang.

Baca Juga: Buyback saham, Bukit Asam (PTBA) menyiapkan dana Rp 300 miliar

Selain itu, sambungnya, pemerintah juga akan menyiapkan regulasi untuk mendorong kemudahan dalam kegiatan eksplorasi. Seperti sinkronisasi kegiatan dengan sektor lain khususnya dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pengelolaan data-informasi oleh pemerintah, serta melakukan peninjauan atas nilai KDI.

"KDI kita sedang menyusun untuk menurunkannya. Angkanya nanti kita tunggu saja, Surat Keputusan belum terbit. Prinsipnya (harga KDI) kita turunkan," kata Bambang.

Dengan begitu, imbuhnya, peningkatan eksplorasi ditargetkan tidak hanya datang dari perusahaan yang ada saat ini, melainkan juga menarik investasi baru yang datang dari junior mining company."Seperti tahun 1997-1998, banyak junior mining company yang datang ke Indonesia untuk melakukan eksplorasi, semoga nanti datang lagi," harap Bambang.

Adapun, khusus untuk batubara, berdasarkan data yang dipaparkan Kementerian ESDM Indonesia memiliki sumber daya sebanyak 149 miliar ton dengan jumlah cadangan di angka 37,6 miliar ton. Bambang menegaskan, dilihat dari jumlah cadangan terbukti, batubara yang dimiliki Indonesia tidak lah begitu besar.

Baca Juga: Cermati pergerakan harga minyak, Elnusa (ELSA) pacu diversifikasi di jasa distribusi

Indonesia masih kalah jauh di bawah Amerika Serikat, Rusia, Australia, China, dan India. Cadangan terbukti batubara yang dimiliki Indonesia, hanya sebesar 3,5% dari total cadangan terbukti dunia. Kendati begitu, ekspor batubara Indonesia menjadi yang terbesar secara global.

"Kalau dari sisi cadangan terbukti, menunjukkan bahwa Indonesia tidak begitu besar. Tapi kita punya ekspor yang paling besar," kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×