Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
Di sisi lain, Hendra mengungkapkan opsi yang berkembang yakni melalui skema penyediaan kapal oleh pihak importir.
"Beberapa pembeli sudah memastikan akan membeli dari negara lain seperti Australia dan Rusia, karena ketidakpastian mengenai peraturan penggunaan kapal nasional tersebut yang mana hal ini akan mengancam pasokan batubara untuk kebutuhan pembangkit dan industri mereka," kata Hendra.
Baca Juga: Virus corona menyerang, begini efeknya ke pasokan bahan baku emiten farmasi
Bahkan Hendra bilang jika kondisi ini berlanjut maka akan berdampak pada penurunan ekspor batubara di saat adanya potensi peningkatan permintaan dari Tiongkok serta berkurangnya secara drastis produksi batubara dan penurunan pendapatan negara yang berakibat pada potensi melebarnya defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit).
Hendra menuturkan, APBI telah menyampaikan secara resmi mengenai permasalahan ini kepada pemerintah melalui Kementerian Perdagangan agar peraturan ini dibatalkan atau ditunda pemberlakuannya hingga industri kapal nasional telah benar-benar siap untuk melayani pasar ekspor batubara.
"Di saat harga mulai membaik, aturan penggunaan kapal nasional ini akan menghambat ekspor, dan bahkan dapat berpengaruh terhadap kelancaran produksi batubara kita yang 75% masih bergantung pada pasar luar negeri," tandas Hendra.
Baca Juga: SKK Migas siapkan opsi jika virus corona mulai berdampak ke industri migas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News