kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Apemindo berharap bisa beli saham Inalum Oktober


Senin, 20 Mei 2013 / 17:59 WIB
Apemindo berharap bisa beli saham Inalum Oktober
ILUSTRASI. 2 Cara transfer pulsa XL ke sesama beserta biaya untuk tambah masa aktif. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww.


Reporter: Mimi Silvia | Editor: Azis Husaini


JAKARTA. Pengajuan proposal Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo) terkait pembelian 25% saham PT Indonesia Asahan Aluminium (inalum) mundur. Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo), Ladjiman Damanik mengungkapkan, proposal tersebut masih dalam tahap pembuatan skema. "Kami masih dalam tahap rancangan skema pendanaan dan desain penanaman produksi," ujar Ladjiman.

Tadinya, menurut dia, pengajuan proposal akan dimasukkan pada April 2013. Meski mundur, Apemindo optimistis proposal dapat diajukan sebelum Oktober 2013 mendatang, saat dimana masa kontrak kerja sama pemerintah dengan perusahaan Jepang, Nippon Asahan Aluminium (NAA) tersebut habis. Sebelumnya diketahui, pemerintah menyatakan akan mengambil alih Inalum.

Ladjiman mengakui saat ini pihaknya sedang mengumpulkan sumber dana dari dalam dan luar negeri. "Kita sudah mengumpulkan sumber dana sendiri, namun tentunya belum mencukupi. Kita sedang cari dana dari dalam dan luar negeri," kata Ladjiman kepada KONTAN.

Sebelumnya, Ladjiman menyampaikan jumlah kebutuhan dana untuk mengembangkan inalum mencapai US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 12 triliun. Sementara pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 7 triliun untuk akuisisi 58,88%. Seperti diketahui, komposisi pemegang saham inalum saat ini mayoritas dipegang oleh investor asal Jepang, Nippon Asahan Aluminium (NAA) sebesar 58,88%.

Harapan Ladjiman, bahan baku bijih besi bisa kembali diproduksi oleh Indonesia. "Jangan sampai kita ekspor lagi ke luar, sementara anak negeri sangat membutuhkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×