Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Jemmy menyatakan garmen di Bangladesh, India, dan Vietnam rata-rata berhenti produksi sehingga pada saat kondisi normal, garmen mereka bisa dengan mudah masuk ke Indonesia kalau tidak melakukan proteksi.
"API telah menyampaikan pengajuan safeguard kepada Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Harapannya saat ekonomi Indonesia sudah mulai baik, barang impor tidak mudah masuk ke Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Begini persiapan Uni-Charm Indonesia (UCID) sambut new normal
Wakil Ketua Umum API Chandra Setiawan dalam RDP virtual menambahkan sebelum Corona mewabah di Indonesia, utilisasi industri tekstil sudah sangat rendah karena terjadi pelanggaran impor.
"Maka saat sekarang ada corona, kami berharap industri dalam negeri bisa mandiri karena bahan baku tekstil dalam negeri memerlukan proses panjang. Dari petrochemical, benang, kain, lalu pencelupan, dan jadi garmen," papar Chandra.
Lantas jika impor bahan baku dipermudah, industri tekstil sampai benang akan terus terdampak. Oleh karenanya Chandra menegaskan di saat kondisi pandemi, industri dalam negeri harus jadi fokus utama.
Baca Juga: Aktivitas manufaktur di Asia terpuruk akibat merosotnya perdagangan global
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News