kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Apindo prediksi pertumbuhan ekonomi 2018 di 5,2%


Jumat, 15 Desember 2017 / 18:21 WIB
Apindo prediksi pertumbuhan ekonomi 2018 di 5,2%


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memasang target yang cukup moderat dalam memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan, yakni di angka 5,2%.

Sebagaimana diketahui, tahun depan menjadi tahun kontestasi politik. Menurut Apindo, tahun politik sebetulnya tidak akan mengganggu prospek bisnis para pengusaha, sejauh kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tidak mendistorsi rencana bisnis para pengusaha.

"Jadi bukan karena politiknya, tetapi konsistensi kebijakan yang dibuat oleh figur politik," ujar Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum DPN APINDO di Jakarta, Jumat (15/12).

Adapun pada tahun 2018, Apindo membidik target pertumbuhan ekonomi berkisar 5,05% sampai 5,2% atau di bawah target pemerintah yang membidik angka 5,4% untuk pertumbuhan ekonomi tahun depan.

"Kami selama 3 tahun memasang target di atas target pemerintah, tetapi realisasinya justru di bawah target. Jadi kami harus mengoreksi jadi 5,2%. Itu sudah cukup moderat," katanya.

Lebih lanjut dia bilang, tahun depan, belanja masyarakat akan meningkat di tahun politik. Namun begitu, untuk mencapai angka 5,4% akan cukup berat.

Hariyadi mengatakan, sejauh ini semangat pemerintah untuk menciptakan iklim yang kondusif sudah cukup baik, meski butuh beberapa pembenahan di beberapa sektor. Dia mencontohkan, ketersediaan lapangan kerja saat ini menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus segera dicarikan solusinya.

Tanpa ada penciptaan lapangan pekerjaan, itu akan jadi risiko lantaran akan ada peningkatan jumlah angkatan kerja. Pertama, masuknya angkatan kerja baru yang rata-rata mencapai 2 juta per tahun dan orang-orang yang tersisih dari lapangan pekerjaan saat ini karena tergantikan oleh sistem digital. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×