kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Apindo sambut positif penurunan tarif listrik pelanggan tegangan rendah non subsidi


Selasa, 01 September 2020 / 21:32 WIB
Apindo sambut positif penurunan tarif listrik pelanggan tegangan rendah non subsidi
ILUSTRASI. Aktivitas di sebuah ritel perbelanjaan. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai, kebijakan pemerintah yang telah menurunkan tarif listrik untuk pelanggan tegangan rendah nonsubsidi periode Oktober-Desember 2020 dapat berdampak positif bagi iklim industri tanah air.

Ketua Kebijakan Publik Apindo Sutrisno Iwantono mengatakan, pada dasarnya setiap upaya untuk menurunkan beban suatu perusahaan merupakan kebijakan yang bagus. Apalagi, salah satu pengeluaran yang esensial bagi para pelaku bisnis adalah tagihan listrik. “Makanya, kalau listrik turun, itu akan lebih baik bagi dunia usaha,” tutur dia, Selasa (1/9) malam.

Sebelumnya, Apindo telah menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah agar membebaskan rekening minimum atau biaya beban bagi para pelaku industri dan bisnis. Jadi, pelanggan tersebut cukup membayar tagihan listrik sesuai pemakaiannya saja di tiap bulan. “Syukurlah, pemerintah juga sudah berikan kelonggaran tersebut,” imbuh Iwantono.

Baca Juga: Pemerintah turunkan tarif listrik tegangan rendah, begini tanggapan asosiasi UMKM

Dia belum bisa memastikan kapan industri di Indonesia akan benar-benar bangkit usai pemberian sederet stimulus listrik tersebut. Ini mengingat pandemi Covid-19 belum mereda dan kondisi ekonomi Indonesia bahkan global secara keseluruhan sedang lesu.

Menurutnya, hal itu akan tergantung pada perbaikan daya beli masyarakat. Sebab, konsumsi masyarakat yang meningkat dipercaya akan membuat para pelaku industri kembali bergairah. Alhasil, pabrik-pabrik kembali beroperasi secara optimal.

“Yang terpenting pemerintah sekarang perlu optimalisasi kebijakan yang bisa mendorong konsumsi di kalangan masyarakat. Jika konsumsi meningkat, industri juga akan tumbuh,” paparnya.

Baca Juga: Kementerian ESDM turunkan tarif listrik pelanggan tegangan rendah non subsidi

Sebagai informasi, Kementerian ESDM menjelaskan, tarif listrik pelanggan nonsubsidi untuk pelanggan Tegangan Rendah (TR) yang menikmati penurunan tarif tenaga listrik di antaranya adalah pelanggan rumah tangga daya 1.300 VA, 2.200 VA, 3.500 sampai dengan 5.500 VA, 6.600 VA ke atas; pelanggan bisnis daya 6.600 VA sampai 200 kVA; pelanggan pemerintah daya 6.600 VA sampai 200 kVA; dan penerangan jalan umum.

Tarif listrik untuk pelanggan-pelanggan di atas turun sebesar Rp 22,58 per kWh menjadi sebesar Rp 1.444,70 per kWh di periode Oktober – Desember 2020 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×