kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

APLN bidik penjualan Rp 6 triliun


Jumat, 16 Januari 2015 / 07:30 WIB
APLN bidik penjualan Rp 6 triliun
ILUSTRASI. Gejala tipes.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk menargetkan pendapatan penjualan (marketing sales) Rp 6 triliun–Rp 6,5 triliun tahun ini. Target ini tak terpaut jauh dari pencapaian marketing sales tahun lalu yakni Rp 6,02 triliun.

Perusahaan yang tercatat dengan kode APLN di Bursa Efek Indonesia itu menyatakan sengaja tak mematok target pertumbuhan marketing sales yang agresif. "Perolehan tahun lalu sudah tinggi," ujar Direktur Keuangan Agung Podomoro Land Cesar Dela Cruz, Kamis (15/1).

Selain itu, Agung Podomoro mengincar pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tahun ini sebesar 10%-15%. Hanya saja, manajemen perusahaan itu belum bersedia berbagai informasi kinerja realisasi kinerja 2014 hingga kelak resmi merilis laporan keuangan.

Untuk mengejar target marketing sales tahun ini, Agung Podomoro akan mengandalkan banyak proyek. Di Jakarta, mereka sedang mengerjakan Pakubuwono Springs, Harco Glodok, Podomoro City Extension, Plaza Kenari Mas, Metro Park Residences, Ballroom@Baywalk Mall dan Soho Pancoran.

Sementara di luar ibu kota, perusahaan itu tengah menggarap proyek Orchard Park di Batam, Kepulauan Riau, Grand Taruma di Karawang, Jawa Barat dan Podomoro City Deli di Medan, Sumatra Utara. Ada juga proyek Vimala Hills di Ciawi, Jawa Barat dan Borneo Bay Residences yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Agung Podomoro akan melanjutkan pembangunan proyek-proyek itu berbekal belanja modal Rp 6,5 triliun–Rp 7,5 triliun. "Kami akan mengandalkan marketing sales untuk menutup lebih dari separuh belanja modal sedangkan sisanya berasal dari pinjaman bank," kata Cesar.

Alokasi belanja modal itu belum termasuk kebutuhan dana untuk mengakuisisi lahan dan mengembangkan proyek reklamasi Pluit City. Manajemen Agung Podomoro masih merahasiakan lokasi lahan yang dibidik tahun ini. Sebagai gambaran, saat ini Agung Podomoro memiliki tabungan lahan atawa landbank sekitar 600 hektare (ha)–700 ha.

Tunggu izin tata ruang

Sementara untuk mega proyek Pluit City, Agung Podomoro memang belum menjadwalkan penjualan. Meskipun, 7 Januari 2014 lalu perusahaan itu mengabarkan telah mengantongi izin reklamasi dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. "Kami belum mulai memasarkan proyek karena masih menunggu izin tata ruang," terang Cesar.

Tanpa menyebutkan tenggat waktu, Agung Podomoro akan memulai proses reklamasi pulau buatan seluas 160 hektare (ha) di pantai utara Jakarta sesegera mungkin. Perusahaan itu menggarap Pluit City melalui PT Muara Wisesa Samudra.

Gambaran perusahaan itu,  proses reklamasi memakan waktu sekitar tiga tahun hingga lima tahun. Untuk proses reklamasi saja, Agung Podomoro akan mengeluarkan investasi Rp 3 juta–Rp 5 juta per meter persegi (m²).

Proyek besar lain yang juga masuk daftar pekerjaan rumah Agung Podomoro tahun ini adalah kawasan industri Podomoro Industrial Park I di Karawang. Di atas lahan seluas 300 ha, perusahaan itu membangun proyek mixed-use dan apartemen. 

Agung Podomoro membagi pengembangan kawasan industri itu ke dalam tiga tahap, masing-masing seluas 100 ha. Kalau tidak ada aral melintang, pengembangan tahap I rampung kuartal IV-2015.

Agung Podomoro sejatinya sudah lama membeli lahan Podomoro Industrial Park. Cesar menyebut butuh waktu lama sebelum memulai pembangunan karena harus membereskan perizinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×