kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

April-Agustus, 30.000 hekater tanaman padi puso


Senin, 24 Agustus 2015 / 16:48 WIB
April-Agustus, 30.000 hekater tanaman padi puso


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Sejak musim kemarau melanda sebagian wilayah Indonesia, Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat sawah yang terkena puso seluas 30.000 hektare (ha). Lahan persawahan yang banyak mengalami puso terletak di wilayah Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng).

Untuk menutupi potensi kehilangan panen akibat kemarau panjang, Kemtan telah melakukan tambahan luas areal tanam selama April-Agustus seluas 260.000 hektare (ha). Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bilang, tambahan luas areal tanam tersebut sebagian besar di tanam di daerah rawa, lebak, dan pasang surut.

Sebagian besar berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Untuk daerah Sumatera sendiri areal tambahan tanam seluas 59.000 ha. "Jadi kami optimalkan tambahan luas areal tanam di daerah Kalimantan bagian utara dan Sumatera bagian selatan," ujar Amran di Kantornya, Senin ( 24/8).

Sementara untuk mengatasi kemarau panjang, pemerintah telah membangikan 21.000 unit pompa air dan membangun areal irigasi teknis seluas 500.000 ha. Mulai besok, Selasa (24/8), pemerintah juga akan menurunkan hujan buatan di atas wilayah Jateng dan Jabar. Hujan buatan diharapkan bisa membantu mengurangi puso akibat kemarau panjang.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kemtan Dwi Iswari mengatakan, data April-Juli luas lahan padi yang mengalami puso seluas 19.724 ha. Puso disebabkan kekeringan, banjir dan organisme penganggu tanaman (OPT).

Kekeringan menyumbang puso tertinggi, yakni seluas 10.696 ha, khususnya di Jateng, Jawa Timur (Jatim), dan Jabar yang puncaknya berlansung pada bulan Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×