kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APRIL Investasi US$ 1 miliar bikin pabrik rayon


Minggu, 06 Maret 2016 / 22:08 WIB
APRIL Investasi US$ 1 miliar bikin pabrik rayon


Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Syamsul Azhar

JAKARTA. Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (ARIL) tengah giat berinvestasi di Indonesia. Perusahaan ini ingin kembali memproduksi serat rayon di Indonesia. Perusahaan yang tergabung dalam bendera Royal Golden Eagle (RGE) alias Raja Garuda Mas (RGM) ini tengah menyiapkan investasi US$ 1 miliar untuk membangun pabrik rayon.

Spesifikasi produk di pabrik baru ini rayon viskosa, untuk mendukung bahan baku industri tekstil. Kapasitas produksi pabrik ini sekitar 350.000 ton per tahun. "Investasinya sekitar US$ 1 miliar," kata Tony Wenas, Managing Director APRIL Kamis (3/3) di kantor redaksi KONTAN.

Kalau tidak ada aral melintang, APRIL berencana melakukan penancapan tiang pertama pabrik alias groundbreaking pada pertengahan 2016 ini. Adapun lokasi pabrik ada di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, atau satu kompleks dengan pabrik pulp. 

Sebagai catatan sebelumnya grup ini pernah memproduksi rayon di PT Inti Indonrayon, di Sumatra Utara dengan kapasitas sekitar 60.000 ton per tahun. Hanya saja kini pabrik tersebut sudah tidak produksi lagi. Maklum pabrik itu kini fokus memproduksi pulp setelah berubah nama menjadi Toba Pulp Lestari (TPL). 

Pertimbangan grup ini kembali menghidupkan bisnis rayon di Indonesia menurut Chairman RGE Joseph Oetomo, karena pemerintah sedang mendorong pertumbuhan industri padat karya seperti industri tekstil. Selama beberapa tahun terakhir produksi rayon RGE memang terfokus di Brasil. Nah kini mumpung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla tengah getol mendorong industri padat karya termasuk tekstil, maka RGE memutuskan ikut serta mendukung program pemerintah ini.

Seperti kita tahu anak usaha RGE ini sejak tahun lalu juga telah ekspansi bisnis pengolahan bubur kertas.  Tony bilang, rencananya pada September 2016 nanti akan mengoperasikan pabrik baru  paper machine 3 (PM3) di  Pangkalan Kerinci. Nilai investasi pabrik baru ini sebesar  US$ 300 juta, dengan kapasitas sebesar 250.000 ton pertahun atau menambah 50% dari kapasitas produksi yang ada sekarang. "Produknya Hi-Grade digital paper, untuk memenuhi kebutuhan industri digital printing yang terus meningkat," kata Tony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×