kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Menteri Bahlil: Berdoa Saja Supaya Harga Stabil


Selasa, 24 Juni 2025 / 14:26 WIB
Diperbarui Selasa, 24 Juni 2025 / 17:57 WIB
Harga Minyak Dunia Bergejolak, Menteri Bahlil: Berdoa Saja Supaya Harga Stabil
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (tengah) hadiri Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 Lemhannas RI di Jakarta, Selasa (24/6/2025). 


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia angkat suara terkait kekhawatiran atas fluktuasi harga minyak mentah dunia akibat konflik geopolitik, terutama di kawasan Timur Tengah.

"Kemarin ketika terjadi Israel dan Iran, itu sempat khawatir kita. Beberapa menteri ekonomi di dunia, termasuk menteri energinya, kami juga berkomunikasi," kata Bahlil di Jakarta, Selasa (24/6).

Menurut Bahlil, asumsi harga minyak dalam APBN 2025 berada di kisaran US$ 82 per barel. Namun, dalam beberapa bulan terakhir harga minyak global masih bertahan di bawah level tersebut.

"Dan dalam waktu beberapa bulan terakhir kan, belum sampai pada angka US$ 75 pun belum ada. Masih US$ 75 ke bawah. Artinya secara APBN itu bagus sebenarnya. Tapi kalau di atas US$ per 82 barrel, itu pastikan ada perhitungan baru," jelasnya.

Baca Juga: Dampak Penutupan Selat Hormuz: Ekspor Minyak Iran Terhambat, Harga Minyak Naik

Bahlil mengungkapkan, saat ini harga minyak mentah Brent sempat turun dari level US$ 78 menjadi sekitar US$ 67 per barel. Ia menyebut penurunan ini memberikan angin segar bagi stabilitas fiskal dalam negeri.

Meski demikian, Bahlil menegaskan kondisi geopolitik global masih sangat dinamis. Perubahan situasi di Timur Tengah dapat mendorong harga kembali melonjak sewaktu-waktu.

"Dinamika di Timur Tengah sampai dengan tadi saya berangkat ke sini, saya mengikuti perkembangannya dengan jaringan yang saya punya, masih apa ya, dinamis, naik turun, naik turun," tuturnya.

Ketika ditanya terkait antisipasi pemerintah jika harga minyak kembali naik signifikan, Bahlil menjawab singkat, "kita doakan aja agar perang ini selesailah. Supaya harganya bisa stabil,".

Bahlil menambahkan, dalam kondisi global yang penuh ketidakpastian, hampir semua negara kini fokus melindungi kepentingan nasional masing-masing.

Baca Juga: Defisit Anggaran Terancam Melebar Akibat Lonjakan Harga Minyak Dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×