kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aprindo: Bisnis e-commerce bukan ancaman ritel


Sabtu, 18 November 2017 / 19:12 WIB
Aprindo: Bisnis e-commerce bukan ancaman ritel


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Pertumbuhan bisnis ritel di tanah air masih tetap positif. Meski pertumbuhan ini melambat dibandingkan tahun lalu.

"Ritel itu masih tumbuh, tapi melambat. Selama semester satu kami hanya tumbuh sekitar 4%. Kami harapkan di semester II ini minimal sama dengam semester 1 atau lebih sedikit. Tapi perkiraan kami masih rendah dibandingkan tahun lalu yang di sekitar 6%-7%," ungkap Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey kepada Kontan.co.id pada Sabtu (18/11).

Roy bilang faktor utama perlambatan bisnia ritel karena adanya pengaruh perubahan perilaku konsumen. Roy menyatakan produtivitas masyarakat menengah ke bawah masih rendah. Hal ini membatasi masyarakat untuk melakukan konsumsi. Sedangkan pada masyarakat menegah ke atas cenderung mengunakan bujet untuk kuliner dan kebutuhan lainnya.

Berbicara soal tudingan bahwa pertumbuhan ekonomi digital yang pesat menyebabkan industri ritel Indonesia memble, Roy membantah hal ini.

"E-commerce itu bagi peritel termasuk mini market hanya mengerus bisnis ritel modern 1,4%. Tidak ada sesuatu kekhawatiran untuk bicara soal online. Online itu belum menjadi sesuatu yang signifikan dalam perdagangan di Indonesia," papar Roy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×