kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Aprindo: Bisnis e-commerce bukan ancaman ritel


Sabtu, 18 November 2017 / 19:12 WIB
Aprindo: Bisnis e-commerce bukan ancaman ritel


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Pertumbuhan bisnis ritel di tanah air masih tetap positif. Meski pertumbuhan ini melambat dibandingkan tahun lalu.

"Ritel itu masih tumbuh, tapi melambat. Selama semester satu kami hanya tumbuh sekitar 4%. Kami harapkan di semester II ini minimal sama dengam semester 1 atau lebih sedikit. Tapi perkiraan kami masih rendah dibandingkan tahun lalu yang di sekitar 6%-7%," ungkap Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey kepada Kontan.co.id pada Sabtu (18/11).

Roy bilang faktor utama perlambatan bisnia ritel karena adanya pengaruh perubahan perilaku konsumen. Roy menyatakan produtivitas masyarakat menengah ke bawah masih rendah. Hal ini membatasi masyarakat untuk melakukan konsumsi. Sedangkan pada masyarakat menegah ke atas cenderung mengunakan bujet untuk kuliner dan kebutuhan lainnya.

Berbicara soal tudingan bahwa pertumbuhan ekonomi digital yang pesat menyebabkan industri ritel Indonesia memble, Roy membantah hal ini.

"E-commerce itu bagi peritel termasuk mini market hanya mengerus bisnis ritel modern 1,4%. Tidak ada sesuatu kekhawatiran untuk bicara soal online. Online itu belum menjadi sesuatu yang signifikan dalam perdagangan di Indonesia," papar Roy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×