kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

APRINDO: Pengusaha Ritel Alami Penurunan Penjualan 8% Dibanding Lebaran Tahun Lalu


Minggu, 06 April 2025 / 20:35 WIB
APRINDO: Pengusaha Ritel Alami Penurunan Penjualan 8% Dibanding Lebaran Tahun Lalu
ILUSTRASI. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel (Aprindo) Periode 2024-2028, Solihin saat Munas Aprindo 2024.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) membeberkan jika penjualan industri ritel periode Ramadan hingga Lebaran tahun 2025 ini tak sebaik tahun lalu.

Pasalnya, jika ditaksir, penurunan penjualan bisa mencapai 5-8% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024 lalu.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum APRINDO, Solihin. Dia menjelaskan jika penjualan produk Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) pada Ramadan dan Lebaran tahun ini jauh dari ekspektasi.

“Ya mungkin bisa sampai 5-8% ya dibandingkan tahun lalu. Kalau normal bulan biasa, kontribusi sales tiap bulan itu 8-9%. Nah untuk ini, masih berkisar 11-12%. Harapan kami itu bisa 15-20%,” terang Solihin kepada Kontan, Minggu (6/4).

Baca Juga: Hadapi Momentum Ramadan dan Lebaran, Aprindo Bidik Pertumbuhan 16% - 20%

Solihin kemudian mengatakan jika penurunan ini kemungkinan disebabkan oleh kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja. Sehingga, masyarakat cenderung selektif dalam membelanjakan uangnya.

“Masyarakat terutama ya, spending money lebih selektif. Mungkin kebutuhan-keburuhan primer saja,” tambahnya.

Meski begitu, Solihin menjelaskan jika dibandingkan bulan-bulan biasanya, penjualan pada periode Ramadan dan Lebaran ini masih mengalami kenaikan, meski tidak signifikan.

Baca Juga: Aprindo Proyeksikan Pertumbuhan Ritel Turun Jadi 4,8%, Ini Penyebabnya

Produk-produk yang banyak mendorong penjualan adalah produk festive seperti biscuit, sirop, gula, dan lain sebagainya.

Lebih lanjut, Solihin mengatakan jika sebelumnya pihaknya telah mempersiapkan pasokan produk untuk memenuhi lonjakan permintaan masyarakat menjelang hari raya.

Namun, berkat penurunan permintaan yang terjadi, produk banyak yang belum terserap sampai menyebabkan overstock. Hal ini akan memungkinkan pelaku usaha ritel untuk meminimalisir order pasokan produk di periode berikutnya.

“Stock yang kami persiapankan relevan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jadi sudah pasti terjadi overstock untuk saat ini. Sehingga, akan terjadi minimalisir dari order-order berikutnya,” pungkas Solihin.

Baca Juga: Aprindo Pastikan Stok Sembako dan Santan Kemasan Aman Hingga Lebaran

Selanjutnya: Perang Dagang Rontokkan Harga Komoditas Energi

Menarik Dibaca: Anda Enggak Mau Boros Terus? Coba 7 Cara Melacak Pengeluaran Bulanan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×