Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyampaikan pada tahun depan pertumbuhan industri ritel bisa lebih baik. Hal ini karena beberapa faktor pendorong diantaranya peningkatan dana desa dari Rp 60 triliun menjadi Rp 72 triliun pada tahun depan.
Roy Mandey, Ketua Umum Aprindo menyampaikan selain faktor peningkatan dana desa juga ada wacana dana kelurahan yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi produktivitas masyarakat. Oleh karena itu, dengan beragam faktor tersebut maka pertumbuhan dua digit tahun depan bukan hal yang mustahil dicapai. “Kami harapkan bisa naik dari 10% (proyeksi tahun ini) bisa naikk 11% sampai 12% pada tahun depan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (21/11)
Namun pertumbuhan tersebut bisa dicapai dengan catatan kondisi stabilitas ekonomi bisa berjalan dengan baik pada tahun depan. Apalagi paru pertama tahun depan ada gelaran pemilihan presiden yang harus berjalan adil dan damai sehingga dengan kestabilan politik tingkat kepercataan konsumen, investor dan pelaku usaha bisa terjaga dengan baik.
“Yang normal itu pertumbuhan ritel bisa 3 kali sampai 4 kali pertumbuhan ekonomi, jadi kalau pertumbuhan ekonomi (saat ini) itu artinya ritel sudah normal (kalau tumbuh) 12% hingga 15%,” lanjutnya.
Tahun ini Aprindo memprediksi pertumbuhan ritel akan mencapai 10% dengan nilai transaksi mencapai Rp 240 triliun. Asosiasi yang membawahi 40.000 gerai ritel tersebut menyampaikan tahun ini masih ada festive akhir tahun yang menjadi salah satu katalis pertumbuhan penjualan yang cukup baik setiap tahunnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News