kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aprindo yakin libur panjang bisa mengangkat omset pengusaha ritel


Jumat, 30 Oktober 2020 / 17:26 WIB
Aprindo yakin libur panjang bisa mengangkat omset pengusaha ritel
ILUSTRASI. Karyawan supermarket menata produk buah dan sayuran di Depok, Jawa Barat, Selasa (15/9/2020). KONTAN/Baihaki


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan libur panjang akhir pekan ini diyakini Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) akan mendatangkan manfaat bisnis bagi para pelaku usaha ritel.

Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey mengatakan, sebenarnya ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali dilonggarkan, terutama di Jakarta, omset rata-rata pengusaha ritel mampu meningkat hingga kisaran 15%.

Kondisi ini tak lepas dari meningkatnya jumlah kunjungan konsumen ke toko-toko ritel modern yang ada di pusat perbelanjaan sekitar 25%-30%. Saat ini masyarakat memang dapat kembali mengunjungi mal atau makan di restoran secara langsung meski dengan batasan kapasitas maksimal 50%.

Baca Juga: Lagi ngetren, sepeda lipat Element di bawah Rp 5 juta digandrungi masyarakat

“Kami lihat masyarakat sudah bisa mengerti. Kalau suatu toko kapasitasnya sudah 50%, mereka mau mengantre sampai gilirannya tiba. Edukasi sudah berjalan,” ujar dia, Jumat (30/10).

Ditambah lagi, para pengelola usaha ritel dianggap sudah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di area toko secara ketat, sehingga pelanggan bisa berkunjung dan berbelanja dengan aman dan nyaman.

Roy menyebut, dengan adanya libur panjang yang berlangsung 5 hari di pengujung bulan Oktober, maka para peritel berpotensi mengalami tambahan kenaikan omset sekitar 5%-10%. Alhasil, diharapkan omset rata-rata peritel di bulan Oktober bisa berada di kisaran 20%. Proyeksi tersebut sangat mungkin terjadi mengingat sebagian masyarakat pekerja sudah memperoleh gaji di masa libur panjang kali ini.

Kendati begitu, pihak Aprindo menilai, peningkatan omset selama libur panjang dan PSBB transisi ini belum mampu menutupi penurunan pendapatan atau kerugian peritel di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kuartal III 2020, laba bersih Samindo Resources (MYOH) turun 23,4% yoy

Ini mengingat secara keseluruhan, pandemi Corona sudah berlangsung selama 8 bulan dan masih belum bisa dipastikan kapan akan berakhir. Dengan demikian, selama itu pula para pengusaha ritel mesti menanggung beban dampak Covid-19 terhadap penjualan produk-produknya. “Liburan ini belum bisa mengobati penurunan kinerja pengusaha ritel, terutama sejak PSBB dilakukan,” imbuh Roy.

Lebih lanjut, Roy berharap masyarakat dapat tetap datang ke toko-toko ritel dengan normal dan wajar serta tetap menjalankan protokol kesehatan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi protokol pencegahan Covid-19 sangat diperlukan di tengah upaya membantu para pengusaha ritel mempertahankan bisnisnya.

“Kami terus mematuhi ketentuan protokol kesehatan. Peritel modern juga siap melayani konsumen dengan berbagai promosi dan diskon yang dibarengi ketersediaan produk yang terjamin,” pungkas dia.

Selanjutnya: Rugi bersih membengkak 28,94%, ini kata Wintermar (WINS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×