Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menargetkan ekspor alas kaki nasional tetap tumbuh dua digit pada tahun depan di tengah tekanan permintaan global yang melambat saat ini.
Ketua Umum Aprisindo, Eddy Wijanarko optimistis kinerja ekspor alas kaki pada 2026 masih dapat meningkat sekitar 10% dibandingkan tahun ini. Keyakinan tersebut didasari oleh tren ekspor yang tetap positif sepanjang 2025. Meskipun pasar utama seperti Amerika Serikat tengah mengalami penyesuaian harga dan penundaan pemesanan akibat Tarif Trump.
“Prospek untuk tahun depan tetap bagus. Walaupun sekarang kondisi pasar sedang lesu, ekspor kita sebenarnya masih bertumbuh. Jadi saya mengharapkan tahun 2026 bisa naik sekitar 10% dari tahun ini,” ujar Eddy kepada Kontan, Jumat (31/10/2025).
Baca Juga: Ekspor Alas Kaki Tumbuh, Sementara Pasar Domestik Terhimpit Impor Murah
Berdasarkan data yang dihimpun Aprisindo, nilai ekspor alas kaki Indonesia pada Januari–Agustus 2025 mencapai US$ 1,84 miliar, naik 14,05% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 1,53 miliar.
Secara bulanan, kinerja ekspor juga menunjukkan tren positif. Pada Agustus 2025, ekspor alas kaki naik 0,81% dibanding Juli. Data tersebut menunjukkan bahwa industri alas kaki masih memiliki momentum ekspor di tengah tekanan pasar global.
Baca Juga: Industri Alas Kaki Domestik Kian Lesu, Dukungan Pemerintah Dinilai Belum Efektif
Meski begitu, Eddy tak menampik bahwa industri tengah menghadapi tantangan serius akibat melemahnya permintaan dari Amerika Serikat. Beberapa perusahaan disebut menunda atau mengurangi pesanan (purchase order/PO) karena fluktuasi tarif impor dan perubahan strategi pembeli di negara tujuan.
“Pasar Amerika sedang bergeser. Tarifnya berubah-ubah, jadi beberapa buyer menunda PO mereka atau tidak memesan sebanyak biasanya,” ungkapnya.
Kondisi ini sempat berdampak pada sejumlah pabrik. Salah satu produsen alas kaki di Kabupaten Tangerang bahkan menutup pabrik dan melakukan PHK terhadap ribuan karyawan, serta berencana memindahkan operasi ke Pekalongan, Jawa Tengah.
Selanjutnya: Kunci Bisnis Tahan Guncangan, Latih Pemimpin dan Tim agar Paham AI
Menarik Dibaca: Kunci Bisnis Tahan Guncangan, Latih Pemimpin dan Tim agar Paham AI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


/2025/08/14/55116680.jpg) 
  
  
  
  
  
  
  
 











