kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.139   -85,00   -0,52%
  • IDX 7.931   38,34   0,49%
  • KOMPAS100 1.118   1,09   0,10%
  • LQ45 827   -2,94   -0,35%
  • ISSI 267   3,46   1,32%
  • IDX30 427   -1,81   -0,42%
  • IDXHIDIV20 491   -1,62   -0,33%
  • IDX80 124   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 128   0,08   0,06%
  • IDXQ30 138   -0,34   -0,25%

Aprisindo Sebut Peru Bisa Jadi Alternatif Pasar Ekspor Alas Kaki Indonesia


Kamis, 14 Agustus 2025 / 19:17 WIB
Aprisindo Sebut Peru Bisa Jadi Alternatif Pasar Ekspor Alas Kaki Indonesia
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati sepatu wanita pada pameran Indo Leather & Footwear (ILF) Expo 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (14/8/2025). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo). Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menilai Peru berpotensi menjadi salah satu pasar alternatif bagi ekspor alas kaki nasional.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menilai Peru berpotensi menjadi salah satu pasar alternatif bagi ekspor alas kaki nasional, seiring telah ditandatanganinya perjanjian perdagangan bebas Indonesia–Peru (Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement/IP-CEPA).

Ketua Umum Aprisindo Eddy Widjanarko mengatakan kontribusi ekspor alas kaki Indonesia ke Peru masih sangat kecil.

Namun, keberadaan IP-CEPA dinilai memberi peluang baru di tengah upaya pemerintah memperluas akses pasar ekspor.

“Memang pangsanya kecil, tapi ini sudah memberikan pandangan positif. Kita melihat upaya pemerintah yang terus membuka alternatif pasar baru untuk ekspor,” ujarnya saat ditemui usai pembukaan ILF dan IGT Expo 2025 di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Baca Juga: Tantangan dan Risiko Arus Impor AS ke Industri Alas Kaki

IP-CEPA mencatat 10 komoditas utama ekspor Indonesia ke Peru yang akan menikmati penurunan atau penghapusan tarif, termasuk alas kaki berbahan tekstil, karet/plastik, maupun kulit. 

Produk lain yang juga mendapat manfaat antara lain kendaraan bermotor, sawit dan turunannya, margarin, lemari pendingin, kertas dan karton, cengkeh, serta mesin cetak.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, menyebut hampir seluruh tarif akan menjadi 0%, sebagian berlaku sejak hari pertama implementasi, sebagian lainnya dalam dua sampai tiga tahun. 

Tahun lalu, nilai ekspor alas kaki Indonesia ke Peru mencapai US$ 21,8 juta, otomotif US$ 120,8 juta, serta sawit US$ 21,4 juta.

Kementerian Perdagangan sendiri memproyeksikan IP-CEPA mampu mendorong perdagangan Indonesia dengan Peru hingga US$ 5 miliar.

Baca Juga: Terbebani Tarif AS 32%, Industri Tekstil dan Alas Kaki Terancam PHK Massal

Selanjutnya: More than 360 Hit by Food Poisoning after Eating Free School Meal in Indonesian town

Menarik Dibaca: 4 Cara Memilih Face Oil Sesuai Jenis Kulit, Jangan Asal Pilih!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×