kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aptindo Soroti Harga Gandum yang Terus Merangkak Naik


Senin, 04 Juli 2022 / 19:41 WIB
Aptindo Soroti Harga Gandum yang Terus Merangkak Naik
ILUSTRASI. gandum


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Tepung Terigu (Aptindo) menyoroti harga gandum dunia yang terus merangkak naik. Perang antara Rusia dan Ukraina, bukan menjadi satu-satunya pemicu harga komoditas tersebut meningkat.

Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies mengatakan, perang antara Rusia dan Ukraina bukanlah faktor utama yang membuat naiknya harga gandum dunia. Jauh sebelum itu, harga gandum telah meningkat saat pandemi, tahun lalu kenaikan harga gandum dunia global mencapai sekitar 40%.

Ratna menjelaskan, berdasarkan data International Grains Council (IGC) per 28 Juni 2022, rata-rata harga gandum secara global tercatat meningkat pesat secara tahunan sekitar 37%.  

Baca Juga: BPS: Inflasi Pangan Global Tak Berpengaruh Signifikan pada Inflasi Domestik

Indonesia mengandalkan impor gandum dari Amerika Serikat (US No 2 HRW, Gulf) yang juga mengalami peningkatan harga sebesar 49% secara tahunan, dari US$ 284  per ton menjadi US$ 422 per ton, per 28 Juni 2022.

“Kita lebih sering mengimpor gandum dari Amerika Serikat, kemudian Australia. Bisa dicermati sendiri, kenaikannya begitu terlihat,” kata Ratna saat dihubungi Kontan, Senin (4/7).

Ratna menyebutkan, efek volatilitas nilai tukar rupiah dan biaya pengangkutan kontainer (freight rate) yang melonjak tinggi adalah pemicu lainnya naiknya harga gandum. Beruntungnya, saat ini harga freight rate mulai berangsur menurun pada Maret 2022, seiring akses yang telah dibuka di berbagai negara.

Baca Juga: Kenaikan Harga Pangan Diproyeksikan Terus Berlanjut, Inflasi Bakal Terkerek

Hanya saja, saat ini dunia tengah dihadapkan inflasi yang turut memicu pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Oleh sebab itu, Ratna memprediksi harga gandum masih berada di level tinggi pada semester kedua tahun ini. Selain itu, dampak kenaikan harga belum terjadi sepenuhnya, sehingga masih akan terjadi penyesuaian harga sebagai upaya pelaku usaha bisa balik modal.

Hal itu tercermin dari produk turunannya yakni tepung terigu yang mengalami peningkatan harga siginifikan selama semester pertama tahun ini. Mengutip Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Dalam Negeri, per 1 Juli 2022 harga komoditas tepung terigu meningkat sebesar 13,46%. Pada awal tahun 2022, harga tepung terigu tercatat hanya dari Rp 10.400 per Kg, kini menjadi Rp 11.800 per Kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×