Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini
Dia malah mempertanyakan sumber informasi yang menjadi dasar tuduhan Inas. "Juga Glencore saya tidak kenal sama sekali. Heran juga, aku ini difitnah terus. Padahal tidak memegang jabatan apapun dan tidak berambisi untuk suatu jabatan publik atau di BUMN apa pun," tandas dia, kepada KONTAN, Senin (26/9) malam.
Menanggapi masalah itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro menyebutkan, proses tender minyak mentah tersebut sudah dilakukan dengan baik dan berdasarkan evaluasi penawaran, Glencore menjadi pemenang untuk pengiriman crude ke kilang Balikpapan.
Namun setelah itu ada informasi bahwa ada gangguan di Lapangan Sarir dan pemasok mengubah komposisi blending sarir-mesla. "Karena perubahan komposisi itu, Pertamina tidak menerima pasokan minyak mentah tersebut karena tidak sesuai dengan komposisi seperti pada saat evaluasi dilakukan," jelas Wianda, kepada KONTAN pada Senin (26/9).
Sayang, Wianda tidak bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai proses evaluasi dari komposisi minyak mentah yang tidak sesuai kontrak itu. Pertamina hanya akan terus melakukan pembelian sesuai dengan kontrak yang ada. "Sejauh ini kami fokus pada mitra-mitra yang sanggup sediakan produk sesuai spesifikasi," kata Wianda.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menduga, ada yang tak beres. Makanya, ia akan mempelajari masalah ini. "Jangan sampai ada hal-hal yang berkaitan dengan upaya-upaya tidak benar. Kenapa bisa terjadi kesalahan seperti itu," kata dia, di Gedung DPR Komisi VII, Kamis (22/9).
Dwi mengklaim, tertundanya pembelian itu tidak menganggu operasional kilang Balikpapan. "Yang jelas, ketika minyak datang dan tidak sesuai yang diperjanjikan, kami tolak," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News