Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan mendorong adanya peningkatan jumlah sumber daya manusia (SDM) sektor kesehatan, terutama dokter spesialis.
Upaya akselerasi yang dilakukan diantaranya menambah jumlah prodi di fakultas kedokteran, membuka fellowship dan mendorong pendidikan dokter berbasis rumah sakit (hospital base) dan universitas (university base).
Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) menyambut positif konsep Pendidikan Kedokteran spesialis Berbasis Rumah Sakit (RS) atau hospital based. Dengan konsep tersebut diharapkan dapat memeratakan kebutuhan dokter spesialis di Indonesia.
Baca Juga: RS Bisa Buka Fakultas Dokter Spesialis
"Harapan ARSSI dengan pendidikan kedokteran spesialis berbasis RS, pemerataan kebutuhan spesialis di seluruh Indonesia akan terpenuhi dengan jumlah dokter spesialis yang dibutuhkan oleh RS di seluruh Indonesia akan terpenuhi," kata Ketua Umum ARSSI Ichsan Hanafi, jumat (11/11).
Ichsan mengatakan, dengan konsep tersebut implementasinya dapat menggandeng rumah sakit swasta. Dengan adanya RS swasta pendidikan akan memberikan peluang penambahan jumlah dokter yang akan menempuh pendidikan dokter spesialis.
Namun Ia menegaskan RS swasta yang menjadi RS Pendidikan harus yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Selain itu, pemenuhan dosen yang mengajar bisa bekerja sama dengan RS Pemerintah yang sudah memenuhi perijinan dan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Baca Juga: ARSSI Kritik Rencana Pemerintah yang Hendak Memotong Pembayaran Klaim RS Covid-19
"Sehingga, kelulusan dokter spesialis lebih banyak, dan dapat menjadikan solusi saat ini jumlah dokter spesialis tidak merata di seluruh wilayah Indonesia," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News