kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,65   -11,86   -1.27%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS Bawa 40 Pengusaha yang Cari Mitra Kerjasama Energi Terbarukan


Rabu, 26 Mei 2010 / 07:23 WIB
AS Bawa 40 Pengusaha yang Cari Mitra Kerjasama Energi Terbarukan


Reporter: Herlina KD |


JAKARTA. Amerika Serikat (AS) memiliki teknologi yang bisa membantu Indonesia dalam bidang energi terutama untuk clean energy. Itu sebabnya, AS dalam kunjungannya ke Indonesia kemarin menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kerjasama di bidang clean energy dan energi terbarukan alias renewable energy.

"AS siap untuk membantu, karena itu mereka membawa pengusaha-pengusaha yang mencari mitra di indonesia. Mereka juga bertanya mengenai kebijakan kita mengenai energi," kata Wakil Ketua Umum Bidang kerjasama internasional KADIN John A Prasetyo.

Meski belum ada komitmen apa-apa mengenai investasi di bidang energi terbarukan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan berharap pertemuan antara Indonesia dengan delegasi AS ini akan bisa meningkatkan minat AS untuk berinvestasi di Indonesia.

"Saya rasa ini akan menopang target kenaikan investasi di indonesia. Target pertumbuhan investasi kita kan 15%. Nah, AS itu menajadi salah satu bagian dari seluruh upaya yang akan menopang pertumbuhan investasi," kata Gita.

Gita menambahkan, dari 40 perusahaan yang dibawa oleh Menteri Perdagangan AS adalah perusahaan-perusahaan besar. Dalam hitungan Gita, kapitalisasi pasar dari 40 perusahaan itu mencapai US$ 300 miliar - US$ 500 miliar. "Tapi saya belum tahu seberapa besar potensi investasi mereka di indonesia," jelas Gita.

Seperti diketahui, delegasi AS yang dipimpin Menteri perdagangan AS Gary Locke kemarin melakukan kunjungan ke Indonesia. Tujuan kunjungan ini adalah untuk memperdalam kemitraan dan pertukaran perdagangan dan teknologi yang mengarah pada perdagangan dan investasi dalam pembangunan energi bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×