Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menurunkan tarif resiprokal terhadap produk impor asal Indonesia, dari sebelumnya 32% menjadi 19%.
Kebijakan ini tidak lepas dari komitmen Indonesia untuk meningkatkan impor produk pertanian dari AS, yang diperkirakan mencakup komoditas seperti gandum dan jagung.
Pemerintah Indonesia telah menyatakan kesediaannya membeli produk pertanian asal AS senilai US$4,5 miliar atau sekitar Rp 73 triliun (kurs Rp 16.271/US$). Salah satu kesepakatan penting yang telah diteken adalah kerja sama antara Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) dan US Wheat Associates.
Baca Juga: Aptindo: Impor Gandum AS Wajar, Indonesia Memang Tak Punya Sumber Domestik
Direktur Eksekutif Aptindo, Ratna Sari Loppies, menyebutkan bahwa kesepakatan ini mencakup komitmen impor minimal 1 juta metrik ton gandum per tahun.
Total nilai kesepakatan mencapai US$1 miliar (sekitar Rp 16,25 triliun), dengan skema impor rata-rata sebesar US$250 juta per tahun. Kesepakatan tersebut akan berlaku mulai 2026 hingga 2030.
“Per tahun kita akan impor gandum dengan nilai minimum US$250 juta dari Amerika, dimulai pada 2026 sampai 2030,” ujar Ratna kepada Kontan, Jumat (18/7).
Baca Juga: Negosiasi Tarif dengan Trump, Pemerintah akan Kerek Impor Gandum dan Migas dari AS
Ratna menilai kesepakatan ini merupakan langkah positif dalam memperkuat hubungan dagang bilateral kedua negara. Terlebih, Indonesia memang tidak memiliki sumber daya gandum domestik dan selama ini sangat bergantung pada impor bahan baku tersebut.
Adapun konsumsi tepung terigu nasional terus menunjukkan pertumbuhan. Selama periode Januari hingga Mei 2025, total konsumsi tepung terigu di Indonesia mencapai 3,11 juta metrik ton, naik 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ini menandakan permintaan produk berbasis tepung masih terus tumbuh, meskipun dengan laju yang relatif moderat.
Baca Juga: Impor Gandum dari AS Akan Ditambah, Pengusaha Tak Persoalkan
Selanjutnya: XLSMART (EXCL) Sebut Penurunan Bunga Permudah Pembiayaan Berbunga Lebih Murah
Menarik Dibaca: Cadbury Dairy Milk Gandeng Enhypen Rilis Cokelat Susu Klasik dengan Resep Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News