Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Penambahan jenis obat dalam formulasi nasional (fornas) Jaring Kesehatan Nasional (JKN) dilihat PT Kimia Farma Tbk sebagai peluang dalam meningkatkan penjualan obat.
Sayangnya Kimia Farma mengaku belum mengetahui perkembangan terakhir dari pembahasan 900 obat yang tengah dibahas untuk dimasukkan dalam fornas JKN.
Rusdi Rosman, Direktur Utama Kimia Farma mengatakan, penambahan jenis obat ini dapat mendorong kinerja Kimia Farma. “Ini menjadi salah satu jalan untuk membantu pencapaian target penjualan kami tahun ini yang di target tumbuh 13% dari 2014,” kata Rusdi, Jumat (4/9) lalu.
Sejatinya beberapa produk obat generik yang dihasilkan Kimia Farma telah dimasukkan oleh pemerintah dalam fornas JKN sejak dua tahun lalu. Hanya saja, dimasukkannya beberapa obat Kimia Farma tersebut dampaknya tidak tak terlalu besar terhadap penjualan. Sebab porsi produk yang masuk masih kecil dari total produk obat yang dihasilkan Kimia Farma. Oleh karenanya, diharapkan jumlah obat yang masuk ke dalam fornas JKN kali ini bisa lebih besar.
Tahun ini, Kimia Farma membidik kenaikan pertumbuhan bisnis obat generik melalui tender katalog elektronik (e-catalog). Perusahaan farmasi pelat merah itu berambisi menjaring Rp 350 miliar tender e-catalog generik. Jumlah tersebut lebih tinggi dari tahun 2014 yang sebesar Rp 300 miliar.
Kimia Farma optimistis tender e-catalog generik membesar seiring massifnya pelaksanaan program JKN milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Mengacu laporan keuangan Semester I-2015, penjualan Kimia Farma mencapai Rp 2,10 triliun atau tumbuh 11,11% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara laba berjalan perusahaan Rp 79,81 miliar atau tumbuh 11,55% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News