Reporter: Herlina KD | Editor: Test Test
JAKARTA. Industri galangan kapal tahun ini akan semakin bergairah. Pasalnya, penerapan asas cabotage yang mewajibkan penggunaan kapal berbendera Indonesia di perairan dalam negeri terhitung tahun ini diperkirakan akan mendongkrak pemesanan industri kapal dalam negeri.
Sekretaris Jenderal Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Perlindo) Wing Wiryawan mengatakan saat ini tingkat utilisasi industri galangan kapal masih cukup rendah. Dari total kapasitas terpasang industri galangan kapal baru sekitar 500.000 dead weigth ton (DWT), saat ini utilisasinya baru sekitar 30% - 40%. "Harapannya, dengan kenaikan order dalam negeri bisa menaikkan utilisasi industri galangan kapal baru menjadi sekitar 60%," ujarnya.
Wing memperkirakan tahun ini akan semakin banyak order pembuatan kapal untuk industri dalam negeri. Sebagai catatan, Oktober tahun lalu, Pertamina telah memesan dua kapal tanker berkapasitas 3.500 DWT senilai US$ 24 juta kepada PT Data Radar utama.
Membaiknya prospek industri galangan kapal ini juga banyak ditopang oleh industri perbaikan kapal. "Sebab, meski masih banyak kapal yang dibeli dari luar negeri, tapi perbaikannya pasti dilakukan di dalam negeri," kata Wing.
Ia menambahkan, saat ini dari total kapasitas terpasang industri perbaikan kapal sebesar 9.500.000 DWT, saat ini utilisasinya sudah sekitar 95%. Dalam catatan Wing, saat ini setidaknya terdapat sekitar 9.400 unit kapal berbendera Indonesia dengan total kapasitas 11 juta DWT. Sampai akhir tahun ini, Wing mengharapkan jumlah kapal berbendera Merah Putih bisa meningkat setidaknya sekitar 6,38% menjadi sebanyak 10,000 unit kapal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News