kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asing Menangkan Tender Trafo PLN


Jumat, 12 Februari 2010 / 08:48 WIB
Asing Menangkan Tender Trafo PLN


Sumber: Kontan | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah menetapkan empat perusahaan asing menjadi pemenang tender pengadaan lima trafo pembangkit listrik yang digelar pemerintah beberapa waktu lalu. Keempat perusahaan asing itu adalah Areva (Prancis), Hyundai (Korea Selatan), Sian (China), dan Asea Brwon Boveri (ABB) asal Swiss.

Menurut Direktur Utama PLN Dahlan Iskan, keempat perusahaan tersebut menang karena menawarkan harga yang kompetitif kepada PLN. Dari harga tender trafo sebesar Rp 120 miliar per trafo, keempat perusahaan tersebut berani menawarkan harga
Rp 62 miliar per unit. Sehingga, PLN cuma mengeluarkan uang Rp 310 miliar untuk lima trafo itu. Seharusnya, uang yang keluar Rp 600 miliar. "Harganya memang turun 50%," kata Dahlan, (11/2).

Direktur Jawa-Madura-Bali PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) I.G.A Ngurah Adnyana menambahkan, keempat perusahaan itu akan mulai mendatangkan trafo pada Oktober tahun ini.

Kelima trafo tersebut untuk mengganti trafo milik PLN yang sudah kelebihan beban sehingga memerlukan trafo baru. "Kelima trafo itu untuk Gardu Induk (GI) Kembangan, Cawang, Gandul, Cilegon, dan GI Bekasi," katanya.
Sewa genset

Di luar lima trafo baru untuk mengganti trafo yang sudah kelebihan beban itu, PLN masih kekurangan pembangkit listrik di sejumlah daerah. PLN mencatat, setidaknya ada enam wilayah yang hingga kini seret pasokan listrik. Keenam wilayah tersebut adalah Bangka Belitung; Tanjung Pinang; Sulawesi Tenggara (Palu, Gorontalo, Minahasa, dan Poso); Sulawesi Selatan (Makasar); Maluku (Kendari, Kolaka dan Ambon); dan Nusa Tenggara Barat (Mataram, Sumbawa dan Bima). Untuk mengatasi krisis listrik di enam wilayah tersebut, PLN menyewa genset sejumlah total 700 megawatt (MW).

Menurut Dahlan, PLN butuh Rp 2 triliun pertahun untuk sewa genset itu. "Kami sewa genset ini selama dua tahun, baru setelah kami menyelesaikan pembangkit-pembangkit kecil, kita tidak akan sewa genset," ujarnya. Dari keenam wilayah tersebut, yang paling besar mengalami defisit setrum adalah Makasar sebesar 70 MW hingga 90 MW.
Dahlan menyatakan, selain menyewa genset, PLN akan menambah setrum dengan cara membeli kelebihan daya listrik (excess power) sejumlah 231 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×