kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.811   37,00   0,23%
  • IDX 7.209   74,65   1,05%
  • KOMPAS100 1.108   14,20   1,30%
  • LQ45 877   9,76   1,12%
  • ISSI 221   3,61   1,66%
  • IDX30 449   5,36   1,21%
  • IDXHIDIV20 542   6,49   1,21%
  • IDX80 127   1,73   1,38%
  • IDXV30 135   1,39   1,04%
  • IDXQ30 149   1,65   1,11%

ASLC Genjot Ekspansi Showroom Caroline.id untuk Dongkrak Penjualan di Akhir Tahun


Selasa, 19 November 2024 / 09:31 WIB
ASLC Genjot Ekspansi Showroom Caroline.id untuk Dongkrak Penjualan di Akhir Tahun
ILUSTRASI. Autopedia Sukses Lestari (ASLC) mempertahankan momentum pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun 2024.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), emiten penjualan mobil bekas, optimistis mempertahankan momentum pertumbuhan hingga akhir 2024. 

Melansir keterbukaan informasi di BEI, Kinerja ASLC pada kuartal III-2024 mencatatkan pertumbuhan pendapatan signifikan sebesar 36% secara tahunan menjadi Rp 618,18 miliar. Sementara, laba bersih ASLC melonjak 177% secara tahunan. 

Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja unit bisnis Caroline.id dan JBA yang masing-masing mencatat peningkatan pendapatan 32% dan 43%.  

Untuk menjaga tren positif ini, ASLC terus memperluas jaringan showroom Caroline.id di wilayah strategis seperti Jakarta Selatan, Tangerang, dan Bandung.

Baca Juga: Andalkan Bisnis Mobil Bekas, Kinerja Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Melonjak

Hingga Oktober 2024, Caroline.id telah memiliki 15 showroom, dengan target mencapai 16 showroom di akhir tahun. 

Presiden Direktur ASLC Jany Candra mengatakan, ASLC bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas konsumen dan memanfaatkan potensi pasar kendaraan bekas yang terus berkembang, terutama di tengah penurunan penjualan mobil baru.

Kata dia, ekspansi showroom menjadi salah satu kunci utama dalam meningkatkan brand awareness Caroline.id sebagai platform mobil bekas terpercaya. 

“Kami melihat peluang besar di pasar kendaraan bekas, terutama dengan keunggulan kompetitif seperti garansi 7G+ yang mencakup berbagai komponen penting kendaraan. Ini memberikan rasa aman kepada konsumen dalam membeli mobil bekas melalui Caroline.id,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (19/11).

Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 6% juga memberikan katalis positif bagi pembiayaan kendaraan bekas. Kondisi ini mendorong peningkatan permintaan mobil bekas, di samping adanya pergeseran preferensi konsumen dari mobil baru ke mobil bekas yang lebih ekonomis.

Selain itu, peningkatan supply kendaraan dari hasil penarikan leasing turut mendukung pertumbuhan pendapatan JBA.  

Selain ekspansi, ASLC juga fokus pada optimalisasi showroom yang sudah ada untuk meningkatkan profitabilitas. Perusahaan memanfaatkan platform digital marketing guna memperluas jangkauan pemasaran dan mempermudah konsumen dalam mengakses layanan. 

 

Unit bisnis MotoGadai, yang diluncurkan pada akhir 2023, juga terus berkembang, memberikan solusi pembiayaan bagi pelaku usaha kendaraan bekas dan memperkuat sinergi dengan ekosistem ASLC.  

ASLC optimistis bahwa pasar mobil bekas akan terus tumbuh, meskipun tantangan ekonomi global dan inflasi tinggi masih menjadi perhatian. Dengan strategi berkelanjutan, efisiensi biaya, dan inovasi layanan seperti garansi 7G+, perusahaan yakin dapat menghadapi tekanan ekonomi sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar mobil bekas di Indonesia.  

Melalui langkah ekspansi showroom dan sinergi ekosistem bisnis, ASLC berharap dapat mencatatkan pertumbuhan penjualan kendaraan hingga dua digit pada akhir 2024, sekaligus mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap Caroline.id sebagai solusi utama pembelian mobil bekas yang terpercaya.

Selanjutnya: 7 Pemain Manchester United Terancam Dilepas, Ruben Amorim Hadapi Tantangan Besar

Menarik Dibaca: McD Promo Hari Receh 22 November 2024 Ada Gratis Seporsi French Fries

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×