kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asmindo targetkan transaksi IFFINA US$ 350 juta


Senin, 13 Desember 2010 / 09:27 WIB
Asmindo targetkan transaksi IFFINA US$ 350 juta
ILUSTRASI. Logo Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Industri mebel Indonesia kembali menggeliat. Saat ini, para pelaku industri ini sedang mempersiapkan gelaran mebel terbesar di Indonesia yang diberi nama International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2011. Pameran tersebut akan diselenggarakan di Jakarta Internatinal Expo (JI Expo) Kemayoran, Jakarta pada 11-14 Maret 2011 nanti.

Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) selaku pelaksana pameran mematok target pengunjung sebanyak 3.500 orang dari 200 negara. "Target itu lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya sekitar 2.500 orang," kata Andre Sundriyo, Ketua Divisi Pemasaran Asmindo kepada KONTAN, akhir pekan lalu

Peserta yang akan adu pamer karya dalam pameran itu berasal dari industri mebel dari dalam negeri. Namun, panitia juga memberikan alokasi stan untuk industri mebel dari Thailand, Malaysia, termasuk juga dari China.

Andre menuturkan, banyak produsen mebel China tertarik ikut IFFINA. Tetapi, panitia sengaja membatasi dengan alasan prioritas untuk dalam negeri. "Kami membatasi peserta dari luar, terutama dari China," terang Andre yang menyewa lahan pameran seluas 15.000 meter persegi di JIExpo Kemayoran itu.

Sampai akhir pekan lalu, sudah 94% dari 400 stan yang disediakan panitia dipesan peserta. Pemesan stan kebanyakan adalah anggota Asmindo. Andre berharap, gelaran IFFINA yang merupakan event tahunan ini akan memberikan sumbangsih untuk peningkatan ekspor mebel Indonesia. "Sekaligus, memperkenalkan produk unggulan yang mampu bersaing di dunia," jelas Andre

Dalam pameran IFFINA sebelumnya, panitia berhasil membukukan penjualan senilai US$ 317 juta. Sedangkan tahun ini, Andre mengaku tidak menargetkan muluk-muluk, hanya mematok transaksi senilai US$ 350 juta. Andre berharap, transaksi lebih banyak terjadi setelah pameran usai. "Keinginan kami adalah bagaimana transaksi bisnis itu terus berlanjut," jelasnya.

Panitia pameran berharap, seperti tahun-tahun sebelumnya, pembeli yang akan menyumbang kontribusi terbesar dalam transaksi di pameran berasal dari Amerika Serikat, Eropa Barat, Eropa Timur, Afrika, Timur Tengah, India serta beberapa negara di Asia, termasuk China.

Untuk mendatangkan para pembeli itu, Ketua Umum Asmindo Ambar Tjahjono menyatakan, pihaknya sudah menjalin kerjasama, baik dengan cara mengundang langsung maupun melalui pejabat Kedutaan Besar Indonesia di beberapa negara. "Kami sudah mengajak atase perdagangan untuk ikut mempublikasikan pameran ini keseluruh dunia," terang Ambar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×