Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Pilot Garuda (APG), Bintang Hardiono menegaskan jika tugas kapten penerbang hanya bertugas mengecek pesawat dan memastikan pesawat layak terbang, tidak membuka isi bagasi.
Pernyataan Bintang merupakan respon dari kasus penyeludupan onderdil sepeda motor Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton melalui pesawat anyar Garuda Indonesia jenis Airbus 330-900 neo yang terbang dari pabrikan di Perancis.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) tinjau ulang rute penerbangan ke Eropa
"Kami tidak tahu apa isi bagai, sebab bukan tugas dan kewajiban kami untuk mengeceknya. Tugas kami adalah, mengecek pesawat dan memastikan pesawat layak kondisi terbang," jelasnya ditemui usai menggelar konferensi pers terkait sikap Serikat Karyawan Garuda Indonesia di Restoran Pulau Dua, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).
Ia melanjutkan, pihaknya menyerahkan penanganan pelanggaran pada Pemerintah dan urung mencampuri lebih lanjut permasalahan yang ada.
Ia juga menampik adanya perpecahan antar serikat pekerja yang berada dalam tubuh Garuda Indonesia. Menurutnya, perbedaan pendapat adalah hal yang sangat wajar terjadi dalam sebuah perusahaan.
Baca Juga: Ini sikap serikat pekerja terkait kasus yang menimpa Garuda Indonesia
"Namun jika mengambil kesimpulan adanya perpecahan karena minggu lalu kami tidak diundang oleh Kementerian untuk berdiskusi, itu tidak benar. Kami hanya tidak menerima undangan dan perbedaan perbedaan pendapat bisa terjadi. Namun kami tegaskan, yang terpenting saat ini adalah menyelamatkan Garuda," jelasnya.
Lebih jauh, pihaknya mulai fokus mengurus penerbangan pada periode Natal dan Tahun Baru 2019/2020.