kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi Pilot Garuda (APG): Tugas kami cek layak terbang, bukan bagasi


Kamis, 12 Desember 2019 / 19:56 WIB
Asosiasi Pilot Garuda (APG): Tugas kami cek layak terbang, bukan bagasi


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Pilot Garuda (APG), Bintang Hardiono menegaskan jika tugas kapten penerbang hanya bertugas mengecek pesawat dan memastikan pesawat layak terbang, tidak membuka isi bagasi.

Pernyataan Bintang merupakan respon dari kasus penyeludupan onderdil sepeda motor Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton melalui pesawat anyar Garuda Indonesia jenis Airbus 330-900 neo yang terbang dari pabrikan di Perancis.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) tinjau ulang rute penerbangan ke Eropa

"Kami tidak tahu apa isi bagai, sebab bukan tugas dan kewajiban kami untuk mengeceknya. Tugas kami adalah, mengecek pesawat dan memastikan pesawat layak kondisi terbang," jelasnya ditemui usai menggelar konferensi pers terkait sikap Serikat Karyawan Garuda Indonesia di Restoran Pulau Dua, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).

Ia melanjutkan, pihaknya menyerahkan penanganan pelanggaran pada Pemerintah dan urung mencampuri lebih lanjut permasalahan yang ada.

Ia juga menampik adanya perpecahan antar serikat pekerja yang berada dalam tubuh Garuda Indonesia. Menurutnya, perbedaan pendapat adalah hal yang sangat wajar terjadi dalam sebuah perusahaan.

Baca Juga: Ini sikap serikat pekerja terkait kasus yang menimpa Garuda Indonesia

"Namun jika mengambil kesimpulan adanya perpecahan karena minggu lalu kami tidak diundang oleh Kementerian untuk berdiskusi, itu tidak benar. Kami hanya tidak menerima undangan dan perbedaan perbedaan pendapat bisa terjadi. Namun kami tegaskan, yang terpenting saat ini adalah menyelamatkan Garuda," jelasnya.

Lebih jauh, pihaknya mulai fokus mengurus penerbangan pada periode Natal dan Tahun Baru 2019/2020.

Sementara itu, Tommy Tampatty, Ketua Harian Serikat Karyawan (Sekarga) Garuda Indonesia, berkata keberangkatannya bersama sejumlah anggota Sekarga lainnya ke Toulouse, Prancis, merupakan ajakan dari manajemen. Sekarga ikut untuk menjemput pesanan pesawat Airbus A330-900 ke Indonesia.

Baca Juga: Garuda berhentikan eks direksi Garuda dari komisaris anak, cucu, dan cicit Garuda

"Keberangkatan kami itu, manajemen memang benar mengajak. Jadi, ada perwakilan untuk ikut dalam penjemputan itu karena solidaritas," ujarnya di restoran Pulau Dua, Kamis (12/12).

Menurut dia, manajemen Garuda Indonesia memiliki pertimbangan khusus ketika memutuskan untuk mengikutsertakan anggota Sekarga. Salah satunya memberikan pengetahuan terkait produsen pesawat global, Airbus. Ia juga memastikan perjalanan tersebut tidak melanggar hukum.

Tommy juga mengklaim jika Sekarga memiliki kedekatan dengan manajemen Garuda Indonesia di bawah kepemimpinan Ari Askhara.

Baca Juga: Begini respons Jokowi terkait adanya dugaan eksploitasi Pramugari Garuda Indonesia

Sebagai informasi, selain Sekarga yang diketuai oleh Achmad Irfan, Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) yang diketuai oleh Achmad Haeruman dan Asosiasi Pilot Garuda (APG) juga memiliki kedekatan dengan Ari Askhara.

Selain IKAGI yang diketuai oleh Achmad Haeruman, terdapat IKAGI di bawah pimpinan Zaenal Muttaqin. Perbedaan antar kedua arahan IKAGI tersebut adalah, pimpinan Zaenap Muttaqin cenderung kontra dengan kebijakan Ari Askhara. "Kedekatannya hanya sebatas menjaga keberlangsungan bisnis maskapai pelat merah itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×