kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,45   -20,04   -2.17%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi sebut masih banyak opini keliru tentang produk tembakau alternatif


Rabu, 04 Agustus 2021 / 10:47 WIB
Asosiasi sebut masih banyak opini keliru tentang produk tembakau alternatif
ILUSTRASI. Pekerja meneteskan cairan rokok elektronik (vape) di Bandung, Jawa Barat


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Disinformasi mengenai produk tembakau alternatif masih terus berkembang, sehingga bisa menyebabkan pemahaman yang keliru di publik.

Hal itu harus dijawab melalui edukasi dan kajian ilmiah agar perokok dewasa memiliki pemahaman yang akurat mengenai produk tembakau yang lebih rendah risiko ini.

Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO) Paido Siahaan menyatakan, pihaknya aktif memberikan edukasi mengenai fakta-fakta ilmiah produk tembakau alternatif kepada anggota dan perokok dewasa.

“Masih ada opini-opini salah yang berkembang di masyarakat. Kami ingin masyarakat mendapatkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan,” kata Paido dalam keterangannya Selasa (3/8). 

Baca Juga: Menilik tantangan dan kendala simplifikasi tarif cukai tembakau

Saat ini, produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan snus sudah diberdayakan untuk menekan prevalensi perokok di beberapa negara. Salah satunya adalah Inggris yang mendukung kehadiran produk ini.

“Saya rasa perokok dewasa berhak dan perlu diberikan informasi mengenai produk tembakau alternatif seperti yang dilakukan pemerintah Inggris,” ungkap Paido. 

Dukungan Pemerintah Inggris terhadap penggunaan produk tembakau alternatif digencarkan setelah mereka melakukan kajian ilmiah mandiri. Oleh karena itu, Paido berharap Pemerintah Indonesia melakukan langkah serupa.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan bisa mendorong penelitian dari lembaga-lembaga independen, seperti universitas. Hasil riset tersebut nantinya dapat memperbaiki informasi yang keliru mengenai produk tembakau alternatif di masyarakat.

“Banyak yang menganggap produk ini sama berbahayanya seperti rokok dikarenakan masih sedikit peneliti yang meneliti. Padahal, produk ini sudah terbukti secara ilmiah memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok,” katanya.

Pembahasan mengenai informasi yang tidak akurat tentang produk tembakau alternatif juga menjadi topik dalam Global Forum on Nicotine (GFN) yang diselenggarakan secara daring di Liverpool, Inggris, pada pekan lalu.

Baca Juga: Dukung penurunan prevalensi perokok, asosiasi dorong regulasi HPTL

Chris Gardner, Kepala Eksekutif Jaringan Internasional Organisasi Konsumen Nikotin (INNCO) mengatakan informasi keliru mengenai produk ini harus diluruskan. Jika tidak, perokok dewasa akan enggan beralih ke produk tembakau alternatif.

“Karena ini seputar edukasi untuk memperbaiki kesalahan persepsi, maka pemerintah dan badan kesehatan masyarakat merupakan pihak yang tepat melakukan hal ini. Sudah banyak makalah akademik dan penelitian mengenai produk ini. Jadi, pesannya harus disampaikan juga ke publik,” ujarnya. (Reynas Abdila)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perlu Edukasi dan Riset Luruskan Disinformasi Produk Tembakau Alternatif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×