kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aspadin prediksi permintaan AMDK melonjak 20% sepanjang Ramadan


Senin, 06 Mei 2019 / 20:22 WIB
Aspadin prediksi permintaan AMDK melonjak 20% sepanjang Ramadan


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diprediksi permintaan minuman akan terus meningkat memasuki bulan suci Ramadan hingga hari raya Idul Fitri nanti. Oleh karena itu, para pelaku bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) akan meningkatkan produktivitasnya jelang masa penting tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Rachmat Hidayat menjelaskan, tiap tahunnya memasuki Ramadan dan hingga hari raya permintaan makanan dan minuman.

"Pelaku industri mengantisipasi dengan menambah jumlah produksi dan persediaan," kata Rachmat kepada Kontan.co.id, Senin (6/5).

Untuk mengantisipasi para anggota Aspadin telah meningkatkan produktivitas di pabrik, menambah jaringan distribusi ke tiap daerah, serta persiapan logistik lainnya. "Kami perkirakan ada lonjakan sebanyak 20% dibanding bulan sebelumnya," katanya.

Bulan Ramadan dan akhir tahun merupakan bulan penting bagi para pelaku industri minuman untuk tingkatkan penjualan. Apalagi Aspadin tahun ini optimistis konsumsi nasional naik.

Berdasar data Aspadin, konsumsi AMDK tahun lalu tercatat 29 miliar liter secara nasional. Ditargetkan tahun ini pertumbuhan konsumsi naik 10% mencapai 30 miliar liter. Adapun daerah yang memiliki jumlah konsumsi terbesar masih dari pulau Jawa.

Potensi bisnis AMDK di Tanah Air dinilai cukup prospektif seiring penambahan modal yang terus mengalir dari beberapa produsen. Misalnya, investasi Orang Tua Group dengan merek Crystalline.

Selain itu, PT Sariguna Primatirta Tbk dengan merek CLEO yang melanjutkan ekspansi membangun tiga pabrik baru serta salah satu badan usaha milik negara (BUMN), PT Indra Karya (Persero) yang juga ikut dalam pengembangan industri AMDK.

Sepanjang 2018, industri makanan dan minuman mampu tumbuh 7,91% atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,17%. Selain itu, realisiasi investasi menyumbang hingga Rp 56,60 triliun dan nilai ekspornya berkontribusi sebesar US$ 29,91 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×